Berbeda dengan Stefan, saat mendaftar dirinya sudah lulus dan sudah bekerja. Tapi Stefan tidak menyesal meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi ikon pemuda Hakka sebab dengan menjadi Ako Yogyakarta banyak pengalaman dan ilmu yang ditimba, melebihi jika dirinya masih bekerja. Salah satunya menjadi pribadi yang lebih baik. Memiliki rasa tanggungjawab yang lebih untuk memajukan budaya Hakka dan Indonesia.
Di hari pertama, peserta mempertunjukkan kemampuan dan bakat yang dimiliki seperti menyanyi, menari, memasak sampai melukis yang mampu memukau penonton dan pengunjung SCH.
Pada tahun 2016, Yogya jadi tempat diselenggarakannya pemilihan Ako Amoi Hakka secara nasional. Pemenangnya dikirim ke Tiongkok untuk mewakili Indonesia di ajang pemilihan Ako Amoi Hakka Internasional. Amoi dari Indonesia memperoleh prestasi sebagai Runner Up.
Pada kesempatan itu Rusmin berharap ada Ako Amoi dari Yogyakarta yang dapat mewakili Indonesia ke Tiongkok, pada tahun 2018 Amoi dari Kalimantan Barat yang dikirim ke Tiongkok untuk mewakili Indonesia.
Acara Grand Final Pemilihan Ako Amoi Hakka Yogya yang berlangsung di SCH berakhir sekitar pukul 22:00 dengan terpilih Ako Yo'el Pradipta Nugroho yang ganteng dan Amoi Lusi Elpina yang cantik. Mereka akan bertugas sampai tahun 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H