Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Corona dan Tradisi Bezoek

22 Maret 2020   21:58 Diperbarui: 22 Maret 2020   21:56 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Bupati Bantul, foto: merdeka.com)

Akurasi dan kelengkapan informasi kini menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan terkait meluasnya penyebaran virus corona di berbagai belahan negara. Riwayat kunjungan dan melakukan kontak fisik dengan siapa saja menjadi bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.

Mengunjungi orang sakit, membesarkan hati pasien atau penderita sakit. Tradisi yang tidak sepenuhnya salah bahkan untuk beberapa kasus kunjungan pasien yang di rawat di rumah sakit ikut mempercepat proses kesembuhan pasien.

Namun kali ini beberapa pihak menyarankan tidak untuk pasien yang positif terkena virus corona. Jangan sampai terjadi pada pengunjung atau pembesuk sebagaimana berita dilansir tribunnews.com dengan judul 67 Warga yang Sempat Besuk Korban Positif Corona Meninggal Asal Wonogiri Sudah Terdata (www.jateng.tribunnews.com, 19/3)

Ke-67 orang tersebut masih diobservasi untuk dipilah masuk dalam kategori orang dalam pengawasan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP). Jangan terlalu cepat menyalahkan dan memandang tradisi mengunjungi orang sakit di rumah sakit itu tidak baik, sebagaimana dilakukan oleh sebagian netizen yang suka nyinyir.

Tetapi saling memberitahu dan mengingatkan dengan cara yang santun bahwa tradisi baik tersebut untuk sementara tidak dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona lebih luas. Termasuk mematuhi larangan serta himbauan petugas medis atau karyawan rumah sakit terkait kunjungan pasien.

(foto: pixabay.com)
(foto: pixabay.com)
Jangan sampai tradisi membezoek orang sakit hilang hanya karena corona. Pasien lain dengan jenis penyakit yang berbeda masih berharap dan menunggu kunjungan sanak famili saudara serta tetangga. 

Orang sakit masih membutuhkan simpati dan doa orang lain, salah satunya lewat kunjungan atau bezoek. Dan untuk sementara lebih baik tidak membezoek guna menghentikan penyebaran virus corona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun