Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perlukah Berterima Kasih Kepada NF?

12 Maret 2020   08:53 Diperbarui: 12 Maret 2020   14:35 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyalahkan orangtua NF, tayangan kekerasan di media internet, kurang antisipatifnya pendidikan dalam mencegah perilaku kekerasan pada seseorang. Bukan hal bijak.

Bukankah semangat kepedulian untuk saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain sebagai homo sapiens, semakin terkikis diganti oleh semangat homo animalicum. Semangat berbagi semakin menipis jika masih ada mungkin bagian dari pencitraan diri yang semu sebagai homo sapiens.

Nasi telah jadi bubur, sejarah kemanusiaan yang bangga dan mengetahui dengan predikat homo sapiens. Sebagai manusia modern telah dinodai dengan ketidak mampuan mengendalikan diri, naluri binatang atau hewan yang ada dalam diri manusia.

(foto:sibukmainbuku.blogspot.com)
(foto:sibukmainbuku.blogspot.com)
Erich Fromm pernah mengatakan, hal yang unik dalam diri manusia ialah bahwa dirinya dapat dikuasai oleh dorongan membunuh dan menyiksa. Merasa bernafsu untuk melakukan karena manusia adalah binatang yang dapat menjadi pembunuh dan penghancur spesiesnya.

Jika melihat kondisi dunia saat ini mungkin Erich Fromm akan menganggukkan kepalanya bahwa manusia dapat menjadi penghancur dan pembunuh yang tidak masuk akal seperti NF dari sisi biologis maupun ekonomis.

Adakah adagium homo homoni lupus, manusia adalah serigala bagi manusia lain sedang di reminding oleh NF? Apakah kita perlu berterima kasih kepada NF? Karena kita adalah orang-orang sadis yang telah "membantai" tidak sedikit orang dengan tindakan serta perilaku eksploitatif terhadap sesama manusia dan alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun