Melihat perbedaan secara fisik, Sate Kanak terlihat lebih hitam. Ini karena lebih banyak bumbu kecap yang melumuri tiap tusuk Sate Kanak, yang berisi empat potong daging ayam. Besarnya kira-kira sebesar dadu. Sementara Sate Merah, terlihat lebih terang karena efek dari perendaman dagingnya sekitar tiga jam.
Setelah sepotong demi sepotong di kunyah dengan bergantian. Rasa pedas Sate Kanak, memang jauh beda dengan pedasnya Sate Merah. Bahkan boleh dikata Sate Kanak itu versi lain dari Sate Merah, yang tidak pedas. Tak terasa "secepuk" nasi habis dalam waktu singkat meninggalkan Sate Merah dan Sate Kanak.
Dan sebagai rasa suka citanya, sebelum kami pulang mendapat hadiah dari Koh Budi berupa free makan sate lewat voucher yang cukup untuk bertiga sampai empat orang. Bisa dipakai bersama keluarga atau orang-orang terkasih, sekalian mengenalkan mereka kepada Koh Budi. Sambil memberi ucapan selamat atas prestasi yang diraihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H