Kemenangan atau prestasi dalam dunia olahraga itu tujuan. Namun menjadi juara atau pemenang itu hanya dinikmati saat berada di atas podium. Waktunya tidak lama, untuk mencapainya butuh latihan dan harus mengalahkan lawan-lawan.
Podium pertama, kedua dan ketiga pernah dicicipinya saat berlaga sebagai petarung dalam olahraga tinju tingkat nasional atau internasional. Kini arena pertandingan yang dijalaninya adalah jalanan. Bukan lagi sebagai atlit tinju tetapi penjaga atau petugas parkir depan sebuah toko di salah satu ruas di pinggir Jln. Diponegoro Yogyakarta.
Dari jauh saya melihatnya masih memberi aba-aba pada pengemudi mobil jenis sedan. Dengan cekatan dia mengarahkan pengemudi untuk mundur pelan-pelan sambil mengawasi kendaraan dari arah belakang. Sesekali peluitnya berbunyi, "Prittt...., Prittt....." untuk menarik perhatian pengendara lain supaya berhati-hati atau berjalan pelan.
Kesan itu yang saya tangkap saat menunggunya di pinggir jalan, di atas trotoar yang teduh. Badannya masih kelihatan atletis walau usianya sudah paruh baya. Dia kurang menyadari kehadiran saya karena mungkin dianggapnya seperti pelanggan toko lainnya, yang datang dan pergi.
Mungkin sebagai penjaga parkir adalah tuntutan profesi untuk selalu bersikap ramah kepada siapa saja. Walau tidak jarang diantara kita yang pasang muka tanpa ekspresi bahkan pelit mengucapkan terimakasih kepada petugas parkir.
Siapa sangka dibalik atribut petugas parkir, ada sosok yang pernah memberi prestasi bagi negeri ini lewat kepalan tangannya dalam olahraga tinju di tahun 80an. Berbagai kejuaraan dari tingkat daerah, nasional dan internasional pernah dia rasakan.
Hasilnya, dia taklukkan atlit tinju dari Malaysia dan Nepal serta negara peserta lainnya dalam ajang Anniversary Cup di Jakarta. Sayangnya difinal, Supriyono atlit tinju dari Yogyakarta kalah dari petinju Thailand.
Obrolan saya dengan Pri berlangsung di emperan salah satu toko, dia sudah siap disana dari pukul 08:00 sampai 16:00. Sesekali obrolan berhenti karena ada pengunjung toko yang datang dan pergi.