Itulah resiko yang harus ditanggung oleh generasi sekarang akibat minimnya kepedulian masalah lingkungan oleh para kepala daerah sebelumnya. Bahkan sejak jaman Orde Baru. Cukup mahal beban yang harus ditanggung.
Namun demikian Anies jangan merasa tidak bersalah bila ternyata sampai akhir periode jabatannya tidak memberi hasil pembangunan yang bercirikan ramah lingkungan karena sudah parahnya kondisi lingkungan hidup Jakarta.Â
Bukankah Jakarta berhak dihuni oleh mahluk hidup selain manusia?
Mengapa pohon dimarginalkan sebatas sebagai taman kota. Bukan bagian dari kota itu sendiri. Burung pun jadi enggan mampir ke kota karena sulit menemui pohon yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal dan berkembang biak.
Jumlah taman kota atau ruang terbuka hijau di pemukiman, ditengarai tak sepadan dengan kebutuhan warga kota yang memerlukan udara bersih dari pohon-pohon. Segala macam tumbuhan dipinggirkan bahkan dihilangkan seolah tidak memiliki manfaat dan nilai ekonomis. Hanya mengganggu keindahan kota dengan sampah daunnya atau mengancam keselamatan orang karena ranting pohon yang lapuk.
Pada gilirannya, kota-kota besar di negeri ini akan mengalami hal yang sama dengan Jakarta, jika dan jika melupakan hak mahluk hidup lain untuk tinggal dan hidup di kota.
Cepat sembuh Jakarta. Jangan lupa obatnya. Jika sudah sembuh, jangan lupa memiliki pola hidup sehat dengan menjaga lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H