Bukan tempat belajar jadi sukses atau pandai
Sejatinya sekolah adalah tempat belajar untuk memahami arti kegagalan atau kesalahan. Bukan belajar menjadi sukses atau pandai. Sebab dengan menyadari kesalahan, kegagalan atau kekurangan. Siswa belajar sabar, teliti dalam meraih cita-cita dengan cara yang jujur dan beretika.Â
Di sekolah, salah itu bukan akhir segalanya dan benar bukan akhir capaian. Di kelas ada punish and reward. Namun tidak jarang, ada pihak yang ikut campur dalam pemberian punish and reward sehingga merusak proses edukasi yang dibangun guru dan sekolah.
Masyarakat mestinya dapat membedakan punish yang memberi didikan, dengan hukuman yang berfungsi untuk melindungi masyarakat. Sekaligus memberi efek jera pada pelaku kriminal atau kejahatan.
Sebagian masyarakat mudah terprovokasi oleh bentuk punish dalam praktik pendidikan. Beranggapan hukuman sebagai pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.Â
Modernisasi ditandai dengan kemajuan teknologi informasi serta  aneka tuntutan, membuat sebagian keluarga kehilangan waktu untuk saling menyapa secara lebih kuantitatif dan kualitatif. Akibatnya memunculkan pergolakan dalam diri setiap anggota keluarga. Masing-masing berusaha memenuhi kebutuhannya yang tidak diperoleh di rumah.
Bully, tawuran, kekerasan dan hubungan seks sebelum nikah dan masalah sosial pelajar lainnya merupakan letupan dari ketidak puasan siswa akan kebutuhan terdalam siswa sebagai  individu. Untuk disapa dan dipedulikan keberadaannya.Â