Tugas pendukung lain yang tidak kalah menyita perhatian dan pikiran pendamping adalah mefasilitasi ketersedian media konsultasi bagi keluarga peserta PKH yang mengalami ketidak harmonisan rumah tangga atau keluarga. Bukan hanya masalah tidak harmonis hubungan suami istri tetapi juga ketidak harmonisan antar orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Tuntutan lainnya, pendamping PKH diharapkan mengembangkan kemampuan diri dalam berkomunikasi, bernegosiasi, membangun relasi  dan memperluas jejaring kerja.
Tujuanya dapat membantu memutus rantai kemikinan yang dialami oleh peserta PKH lewat ide-ide kreatif  pendamping dengan melibatkan keluarga PKH dan organisasi sosial di lingkungan tempat tinggal peserta PKH.Â
Setelah itu pendamping diharapkan mampu menuliskan pengalamannya lewat leaflet, blog, majalah atau buku. Agar pengalaman dan kesaksiannya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Menggerakkan kepedulian bagi mereka yang  membutuhkan pertolongan dan bantuan.Â
Maka tidak salah jika menjadi sahabat sejati itu tidak mudah. Butuh kesabaran dalam mendengar serta memahami masalah yang dihadapi orang lain. Tidak cukup hanya dengan simpati atau empati.Â
Tetapi perlu memiliki semangat berkorban, Â sabar dalam membantu mengangkat seseorang keluar dari jeratan masalahnya. Baik jeratan masalah kemiskinan struktural, miskin edukasi atau ketidak mampuan untuk mandiri secara ekonomi dan yang lainnya.
Para pendamping juga berfungsi sebagai pengawas. Menyampaikan laporan ke pusat atau daerah terkait dengan keseriusan peserta PKHÂ dalam menjalankan program yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Jangan terkejut jika besaran bantuan berbeda karena  ada potongan atau penangguhan. Atau kemungkinan terburuk, penghentian bantuan kepada peserta PKH.  Itu merupakan sanksi dan tindakan dari pemerintah karena peserta dinilai tidak memenuhi kesepakatan yang telah dibuat di awal program, yang disaksikan pendamping .Â