Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Media dan Difabel di Temu Inklusi Nasional 3

30 Oktober 2018   22:20 Diperbarui: 30 Oktober 2018   22:28 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temu Inklusi Nasional ke tiga (Foto: Ko In)

Jawaban lain dari persoalan yang dihadapi oleh difabel dengan memberikan pelatihan teknologi informasi atau IT bagi difabel. Bagaimana mengelola media sosial secara efektif dan efisien serta membuat blog agar kontennya menarik dan banyak dikunjungi oleh netizen.  Disamping perlunya peningkatan edukasi kepada masyarakat, pemerintah  dan pelaku  media massa terkait pengetahuan dan masalah yang berhubungan dengan disabilitas.

Jika hal itu daat berlangsung dan terlaksana dengan baik secara berkelanjutan tidak temporal. Peserta diskusi yang diantaranya datang dari Mataram, Bandung dan Bali berharap adanya event yang melibatkan difabel dan mendapatkan liputan yang luas dari media massa. Serta perlunya lokakarya untuk menguatkan komitmen stakeholder dalam bentuk aksi di lapangan.

Diskusi singkat yang berlangsung sekitar tiga puluh menit tersebut yang diikuti peserta difabel dan non difabel, berlangsung menarik karena semua memberikan kontribusi pikiran serta gagasan walau setiap orang memiliki keterbatasan fisik dan psikologisnya masing-masing.

Sebagian rekomendasi hasil diskusi (Foto: Ko In)
Sebagian rekomendasi hasil diskusi (Foto: Ko In)
Beberapa rekomendasi yang ditawarkan diantaranya membuat lintas jaringan media komunitas baik berupa forum komunikasi atau mengelola website. Menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan dinas pariwisata. Pelatihan jurnalistik kerjasama dengan AJI bagi difabel dimana  penyelenggaranya dari dan oleh  pemerintah serta media mainstream agar mereka semakin memilik perspektif difabilitas dalam mengeluarkan kebijakan atau keputusan serta berita di media massa.

Kegiatan Temu Inklusi Naional 2018 yang dihadiri pula oleh beberapa perwakilan diantaranya ada yang datang dari Papua. Kegiatan ini berlangsung dari pagi sampai sore hari. Peserta juga diajak untuk mengikuti seminar nasional membumikan pembangunan keberlanjutan sampai tingkat desa termasuk sampai kepada para difabel.

Jadwal seminar diskusi (Foto; Ko In)
Jadwal seminar diskusi (Foto; Ko In)
Penerjemah bahasa isyarat untuk peserta seminar (Foto: Ko In)
Penerjemah bahasa isyarat untuk peserta seminar (Foto: Ko In)
Secara keseluruhan forum akbar temu inklusi ini merupakan kegiatan yang ketiga. Pertama terselenggara di  desa Sendangtirto, KecamatanBerbah, Sleman pada tahun 2014 dan kedua pada tahu 2016 di desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo.  

Temu Inklusi yang ketiga berlangsung dari tanggal 22 sampai 25 Oktober di desa Plembutan, Kecamatan Playen Gunungkidul, Jogjakarta.  Sekitar 400 orang difabel dari berbagai daerah di Indonesia meramaikan acara yang berlangsung dua tahunan. Para peserta selama mengikuti kegiatan tinggal di rumah-rumah warga yang berada di sekitar kantor kecamatan Playen, Gunungkidul.

Sebagian peserta (Foto: Ko In)
Sebagian peserta (Foto: Ko In)
Salah satu peserta dari Bandung merasa senang tinggal di rumah penduduk selama berlangsungnya kegiatan dengan mengekspresikan kegembiraan memperoleh saudara baru lewat akun media sosialnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun