Beberapa ciri generasi millenial memiliki beberapa kekurangan dan keunggulan yang dapat dimanfaatkan demi kebaikan koperasi. Seperti:
Pertama, generasi millenial generasi yang akrab dengan teknologi komunikasi, tindakan dan pola pikirnya cenderung mengarah ke hal yang instant atau langsung jadi dan serba cepat jadi atau tersaji. Ditandai dengan kehadiran SMS atau short massage service, email, chatting, medsos serta game online dan akrab dengan internet.
Kedua, generasi millenial memiliki sikap terbuka terhadap gagasan atau ide baru. Gagasan yang segar, yang akrab dengan situasi kondisi kekinian merupakan kelebihan generasi millenial. Tidak ada salahnya generasi ini ikut dilibatkan dalam mereborn koperasi lewat perubahan tampilan logo, merek atau cap koperasi supaya lebih kelihatan menarik dan eyecatching.
Generasi millenial perlu mendapat peran. Diminta mengeluarkan idenya untuk menata bagaimana tampilan atau lay out toko atau kantor koperasi supaya menarik, lebih akrab dan bersahabat bagi siapa saja. Ide-ide futuristik untuk kopersi dari genersi millenial sangat ditunggu .
Jangan sampai koperasi tertinggal jauh dibelakang mereka bukan karena koperasi tidak mampu mengimbangi pola pikir  generasi millenial tetapi hanya karena tidak melibatkan semangat yang dimiliki generasi millenial. Koperasi mesti memiliki sifat generasi millenial yang dinamis.
Keempat sifat generasi millenial cenderung individualis. Mereka  kerap sibuk sendiri dengan perangkat gadgetnya, seolah menjadi  sosok yang asosial. Lepas dan tercabut dari lingkungan.  Menjadi kurang peduli dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Tidak sedikit yang menyebut generasi ini adalah generasi tunduk, karena tahan menunduk berjam-jam melihat layar gadget atau telpon pintar.
Caranya dengan melibatkan mereka dalam aktivitas nyata. Koperasi memiliki peran dalam pembentukan karakter generasi millenial agar mereka menjadi generasi yang tangguh serta memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah disekitarnya .