Bukan berarti telpon jaman dahulu tidak cerdas walau saat itu untuk menelpon antar kota harus datang ke kantor telkom dan sesampai disana masih harus mengantri karena tidak sedikit yang akan melakukan pembicaraan antar kota yang dikenai tarif interlokal. Â
Sesampai di belakang rumah Uma Dapur Indonesia terdapat halaman yang cukup luas yang sudah di buat sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk memuat banyak orang sambil menyantap makanan. Konsepnya ruang terbuka, untuk menghindari panasnya matahari ada tenda warna terang dengan ukuran cukup besar dan tinggi. Sehingga angin bersikulasi lancar membuat suasana segar.
Dalam usaha mendapatkan cita rasa yang asli sesuai asal makanannya. Tulus, Manajer Uma Dapur Indonesia menceritakan pihaknya mendatangkan ibu-ibu atau simbok-simbok dari Gunung Kidul untuk mengajari juru masak Uma Dapur Indonesia, bagaimana memasak sayur Lombok Ijo khas Gunung Kidul dengan resep asli. Â
Tidak cukup mengajari tetapi beberapa bulan sekali mereka diundang ke Uma Dapur Indonesia untuk merasakan masakan hasil para juru masak apakah ada yang kurang atau berlebih terkait cita rasa makanan khas. Hal yang sama juga dilakukan untuk beberapa jenis makanan lainnya.
 "Siap.....".Â
Terbayang jelas saya akan makan nasi goreng lagi di Uma Dapur Indonesia.Â