Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Maaf, Saya "No" untuk Hari Pasar Rakyat Nasional

11 Januari 2017   21:22 Diperbarui: 12 Januari 2017   11:37 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Perjuangan Srowulan, Purwobinangun Pakem Sleman, Jogja (Dokumentasi Pribadi)

Manusia yang beradab salah satu cirinya adalah mampu berkomunikasi baik dengan orang lain. Baik tidak harus terjadi transaksi jual beli tetapi mampu menghadirkan senyum dan membuat hati gembira lawan bicara adalah bagian dari sebuah peradaban.

Menghadirkan cinta dan memiliki kebanggaan pada pasar rakyat bukan dengan menetapkan Hari Pasar Rakyat Nasional yang terkesan memaksakan kehendak. Memikirkan dan mencarikan solusi bagaimana mengolah dan mengelola sampah pasar sebagaimana yang pernah dilakukan Yayasan Danamon Peduli beberapa tahun lalu tampaknya lebih bijak dan solutif.

Sekali lagi maaf, saya tidak bisa memberi “like” atau tanda ibu jari terhadap ide pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun