Mohon tunggu...
Kohan Hardiansyah
Kohan Hardiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa, Traveller, Menulis

Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Musim Kemarau, Beberapa Desa di Kabupaten Indramayu Kerap Dilanda Kekeringan

11 Agustus 2020   09:36 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:49 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hydro Fitrolizer solusi di tengah kemarau (dokpri)

Indramayu (11/8/2020) –Musim kemarau yang sedang melanda saat ini mengakibatkan terjadinya volume air tanah berkurang dan kekeringan di beberapa desa. Peristiwa tersebut terjadi setiap tahunnya, penyebabnnya ialah curah hujan yang sangat rendah bahkan tidak mengalami hujan sama sekali.

Berkurangnya volume air tanah dan kekeringan yang terjadi tidak hanya menyebabkan warga susah mendapatkan air untuk irigasi akan tetapi juga menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warga kesulitan mendapat air bersih dari sumur artetis karena air tanah di musim kemarau ini menjadi berkurang.

Mengetahui permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang sedang melakukan KKN di Desa Babakanjaya, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu memberikan solusi dengan melakukan training pembuatan hydro fitrolizer skala rumah tangga kepada warga sekitar.

Hydro Fitrolizer solusi di tengah kemarau (dokpri)
Hydro Fitrolizer solusi di tengah kemarau (dokpri)

Hydro fitrolizer ini merupakan alat  yang digunakan untuk mendaur ulang air limbah detergent mencuci pakaian maupun mencuci piring menjadi air yang dapat digunakan kembali selain itu Hydro fitrolizer dinilai mampu menjernihkan air sungai.

Alat ini sangat mudah dan dapat dibuat kembali oleh warga karena bahan yang digunakan terbuat dari barang-barang yang sudah tidak terpakai seperti PVC, ember besar; Serabut kelapa, ampas tebu, zeolite, pasir, dan arang aktif dimanfaatkan sebagai bahan penyaring.

Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi tepat guna bagi warga dalam menghadapi berkurangnya air tanah dan kekeringan di musim kemarau ini.

Bahan yang digunakan hydro fitrolizer (dokpri)
Bahan yang digunakan hydro fitrolizer (dokpri)

Training tersebut dilakukan selama dua kali bertempat di kediaman mahasiswa KKN yang berlokasi di desa Babakanjaya, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu. Selama kegiatan training dilakukan perakitan pembuatan alat, demo cara kerja alat serta menjelaskan manfaat dari masing-masing bahan yang digunakan.

“ Pada musim kemarau tahun 2019, air tanah di dekat rumah saya sempat tidak mengeluarkan air sehingga saya mencuci pakaian menggunakan air sungai,” ujar salah satu ibu rumah tangga yang biasa disapa Ibu Asih.

Ibu Asih menambahkan, semoga dengan kegiatan training dan pemanfaatan hydro fitrolizer ini warga sekitar dapat lebih menyayangi bumi melalui mendaur ulang air limbah detergent serta menggunakan air sungai yang telah difiltrasi dengan hydro fitrolizer  untuk mencuci pakaian.

Penulis : Kohan Hardiansyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun