Bayangkan jika atasanmu memintamu mengulang semua pekerjaanmu dalam satu hari. Apakah kamu merasa sedih, kesal, marah, atau justru muak?Â
Saat kamu secara tiba-tiba diminta untuk mempresentasikan pekerjaanmu di depan klien penting, kemungkinan besar timbul perasaan nervous, tidak percaya diri, gelisah, dan sebagainya.
Nah, dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, kita semua pasti merasakan pergolakan yang mempengaruhi perasaan dan emosi. Faktornya bisa eksternal maupun internal. Jika kita cermat, perasaan dan emosi manusia tidak hanya terpaku dengan kategori senang dan sedih saja.Â
Seorang psikolog bernama Robert Plutchik bahkan membuat sebuah wheel yang berisi emosi-emosi manusia. Dalam bukunya yang berjudul Theory of Emotions, ia memaparkan bahwa manusia bisa merasakan 34.000 emosi yang berbeda, meskipun hanya dengan 8 emosi primer.
Dengan emosi yang ternyata sangat kaya ini, sebagian besar dari kita mungkin belum mengetahui apalagi menyadarinya. Padahal, dalam beberapa posisi kerja, profesionalitas diutamakan sehingga yang harus kita lakukan adalah dengan mengontrolnya.Â
Sama seperti fakta bahwa kita hanya bisa mengontrol materi yang memiliki ukuran, kita juga hanya bisa mengontrol emosi yang mampu kita kenali.Â
Emotional agility adalah tentang memiliki hubungan yang baik antara perasaan dan tindakan yang kita lakukan.Â
Memiliki emotional agility berarti kita mampu untuk sadar dan menerima emosi positif dan negatif yang seringkali disangkal. Meski begitu, emotionally agile juga berarti kita mampu untuk bertindak sesuai dengan nilai pribadi yang kita pegang. Choose to respond over react.
ELITE sebagai Alat Ukur Kesadaran Emosionalmu!
Kognisi adalah fasilitas yang disediakan oleh Corporate Human Resource  Kompas Gramedia untuk menyediakan kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan diri. Kognisi, melalui produk-produk Discovery menyediakan alat ukur yang dapat membantu kita mengenali diri secara lebih mendalam.
Kognisi sebagai platform yang powerful juga menyediakan ELITE sebagai alat ukur tingkat emotional agility kita. Apakah kita adalah orang yang bisa menerima seluruh emosi dengan bertindak sesuai dengan nilai diri?
Semua itu terukur dari 5 komponen, yaitu kesadaran diri, regulasi diri, motivasi, empati, dan kemampuan sosial. Setiap komponen memiliki identitas yang bisa menggambarkan kemampuanmu dalam menguasai emosi diri.Â
Emotional Driver dan Emotional Conductor
Kelima komponen yang telah disebutkan di atas kemudian akan membentuk 2 tipe ELITE, yaitu emotional driver dan emotional conductor. Untuk lebih jelasnya, yuk pelajari lebih lanjut!
Emotional Driver
Emotional driver adalah seseorang yang masih membutuhkan usaha lebih dalam untuk mengatur emosi yang sedang dirasakan. Emotional driver adalah mereka yang larut dalam perasaan dan emosinya. Seorang seniman biasanya merasa diuntungkan dengan jenis ini sebab setiap karya yang mereka ciptakan menampilkan penjiwaan emosi dan perasaan agar dapat menyentuh penikmatnya.
Di samping itu, seorang emotional driver cenderung kewalahan ketika diperhadapkan pada situasi sulit. Sehingga tindakan yang berlaku seringkali tidak sejalan dengan nilai pribadi, melainkan berdasarkan perasaan dan emosi yang sedang berlaku saat itu. Spontanitas inilah yang membuat seseorang bekerja dengan lebih kreatif, transparan, dan apa adanya.
Namun, aksi yang mereka lakukan saat bekerja tertaut pada perasaan mereka tentang pekerjaan itu.
Contohnya, saat mengerjakan pekerjaan yang terlalu banyak, kita cenderung merasakan emosi negatif. Orang dengan emotional driver akan men-translate emosi negatif tersebut pada action yang mereka lakukan. Misalnya, menundanya sebentar dan kembali ketika mereka sudah mau mengerjakannya.
Emotional Conductor
Emotional conductor adalah seseorang yang tetap bisa bertindak selaras dengan nilai pribadinya meskipun dalam keadaan yang sulit. Mereka melakukannya dengan menerima dan menyadari emosi-emosi yang muncul serta  memprosesnya sebagai pengelolaan emosi. Sehingga, emotional conductor memang biasanya lebih tenang dalam memberikan respon terhadap emosi negatif.Â
Perbedaan utama antara emotional conductor dan emotional driver adalah perihal regulasi. Regulasi emosi ini menghasilkan aksi berdasarkan 2 hal, yaitu berdasarkan nilai diri (sesuatu yang ideal) atau berdasarkan perasaan dan emosi (sesuatu yang spontan apa adanya).
Dalam kasus yang sama, ketika emotional conductor menemui kesulitan dalam pekerjaan, mereka tidak semerta-merta menurutinya dengan meninggalkan pekerjaan itu. Akan tetapi, mereka mampu meregulasi pikiran dan perasaan untuk bertahan dalam situasi sulit. Sehingga, aksi yang dihasilkan adalah mereka memecah pekerjaan besar menjadi pekerjaan kecil agar segalanya tidak terasa lebih ringan.
Mereka yang emotional conductor biasanya sudah memahami betul kebutuhan dirinya dan apa yang membuat mereka merasa lebih baik. Sehingga dalam keadaan mudah dan sulit, mereka dapat memutuskan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadinya.
Embrace Yourself, Accept  Your Emotion: Merayakan Diri Sendiri
Cara menerima dan meregulasi orang ini adalah bentuk variasi. Di mana, tidak ada yang lebih baik daripada satu sama lainnya. Emotional driver dan conductor keduanya sama-sama berharga, tergantung pada konteks yang kita butuhkan.Â
Merayakan diri dengan menerima emosi yang muncul adalah tindakan istimewa yang bisa kita berikan kepada diri sendiri. Mengontrol emosi tidak dilakukan dengan menghilangkan atau mengabaikannya, tetapi justru dimulai dari memeluk dan menerima emosi tersebut.Â
Hasil dari alat ukur ELITE adalah perihal regulasi emosi dan perasaan. Hal ini menjadi salah satu usaha kita dalam mengenali lebih dalam diri sendiri. Di dalamnya, kita akan tau komponen detail tentang bagaimana diri kita menanggapi setiap perasaan dan emosi yang muncul.Â
Selain memberikan report, ELITE juga akan memberikan saran dan arahan untuk pertumbuhan diri kita, lengkap dengan langkah-langkahnya. Sehingga kamu bisa bertumbuh ke arah yang lebih baik berdasarkan siapa dirimu.
Rayakanlah diri sendiri dengan menerima dan terbuka untuk perbaikan dan perkembangan diri ke depan!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI