Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Emotional Agility, Antara Emotional Driver atau Conductor?

23 Oktober 2024   14:07 Diperbarui: 23 Oktober 2024   14:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: blog.kognisi.id

Kelima komponen yang telah disebutkan di atas kemudian akan membentuk 2 tipe ELITE, yaitu emotional driver dan emotional conductor. Untuk lebih jelasnya, yuk pelajari lebih lanjut!

Emotional Driver

Emotional driver adalah seseorang yang masih membutuhkan usaha lebih dalam untuk mengatur emosi yang sedang dirasakan. Emotional driver adalah mereka yang larut dalam perasaan dan emosinya. Seorang seniman biasanya merasa diuntungkan dengan jenis ini sebab setiap karya yang mereka ciptakan menampilkan penjiwaan emosi dan perasaan agar dapat menyentuh penikmatnya.

Di samping itu, seorang emotional driver cenderung kewalahan ketika diperhadapkan pada situasi sulit. Sehingga tindakan yang berlaku seringkali tidak sejalan dengan nilai pribadi, melainkan berdasarkan perasaan dan emosi yang sedang berlaku saat itu. Spontanitas inilah yang membuat seseorang bekerja dengan lebih kreatif, transparan, dan apa adanya.

Namun, aksi yang mereka lakukan saat bekerja tertaut pada perasaan mereka tentang pekerjaan itu.

Contohnya, saat mengerjakan pekerjaan yang terlalu banyak, kita cenderung merasakan emosi negatif. Orang dengan emotional driver akan men-translate emosi negatif tersebut pada action yang mereka lakukan. Misalnya, menundanya sebentar dan kembali ketika mereka sudah mau mengerjakannya.

Emotional Conductor

Emotional conductor adalah seseorang yang tetap bisa bertindak selaras dengan nilai pribadinya meskipun dalam keadaan yang sulit. Mereka melakukannya dengan menerima dan menyadari emosi-emosi yang muncul serta  memprosesnya sebagai pengelolaan emosi. Sehingga, emotional conductor memang biasanya lebih tenang dalam memberikan respon terhadap emosi negatif. 

Perbedaan utama antara emotional conductor dan emotional driver adalah perihal regulasi. Regulasi emosi ini menghasilkan aksi berdasarkan 2 hal, yaitu berdasarkan nilai diri (sesuatu yang ideal) atau berdasarkan perasaan dan emosi (sesuatu yang spontan apa adanya).

Dalam kasus yang sama, ketika emotional conductor menemui kesulitan dalam pekerjaan, mereka tidak semerta-merta menurutinya dengan meninggalkan pekerjaan itu. Akan tetapi, mereka mampu meregulasi pikiran dan perasaan untuk bertahan dalam situasi sulit. Sehingga, aksi yang dihasilkan adalah mereka memecah pekerjaan besar menjadi pekerjaan kecil agar segalanya tidak terasa lebih ringan.

Mereka yang emotional conductor biasanya sudah memahami betul kebutuhan dirinya dan apa yang membuat mereka merasa lebih baik. Sehingga dalam keadaan mudah dan sulit, mereka dapat memutuskan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadinya.

Embrace Yourself, Accept  Your Emotion: Merayakan Diri Sendiri

Cara menerima dan meregulasi orang ini adalah bentuk variasi. Di mana, tidak ada yang lebih baik daripada satu sama lainnya. Emotional driver dan conductor keduanya sama-sama berharga, tergantung pada konteks yang kita butuhkan. 

Merayakan diri dengan menerima emosi yang muncul adalah tindakan istimewa yang bisa kita berikan kepada diri sendiri. Mengontrol emosi tidak dilakukan dengan menghilangkan atau mengabaikannya, tetapi justru dimulai dari memeluk dan menerima emosi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun