Alvin Toffler mengatakan sebuah kutipan populer tentang siklus belajar ini, "Buta huruf di abad 21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, tetapi mereka yang tidak bisa belajar, melupakan, dan belajar kembali."
Yuk, kita pahami lebih lanjut!
Siklus Learn, Unlearn, and Relearn: Mengejar Relevansi
Learn, unlearn, and relearn adalah siklus belajar dengan mendapatkan informasi dan pengetahuan, melupakan bagian yang tidak lagi diperlukan, dan pada prosesnya kembali mempelajari pembaharuan yang ada.
Tujuan dari melakukan siklus belajar ini adalah agar pengetahuan dan kemampuan yang kita miliki seirama dengan realitas pada saat ini.Â
Learn
Misalnya, sewaktu SD di tahun 2015, kamu belajar bahwa Indonesia memiliki 34 provinsi. Akan tetapi, kamu perlu melupakan pengetahuan itu untuk belajar kembali bahwa di tahun 2023, provinsi di Indonesia sudah ada 38 provinsi.
Proses ini disebut dengan learning di mana kamu mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan menerapkannya informasi dalam pekerjaan.
Unlearn
Seiring berjalannya waktu, realitas berubah. Untuk menjadi seseorang yang relevan, kamu harus melupakan bagian dari pengetahuan lama yang kini tidak lagi efektif. Proses ini disebut unlearning.
Unlearn adalah fase di mana kamu memilih untuk tidak melanjutkan apa yang biasanya kamu lakukan, telah kamu pelajari, dan kamu pegang teguh dalam waktu yang lama.
Pada prosesnya, kamu akhirnya mengetahui keberadaan teknik-teknik baru dalam pekerjaamu, seperti semakin memanfaatkan perkembangan digital. Atau perspektif baru yang selama ini tidak pernah kamu ketahui.Â
Hal ini secara tidak langsung membawa kamu pada kondisi melupakan informasi sebelumnya dan tidak melanjutkannya lagi di masa depan.
Relearn
Relearning berarti kamu kembali mengadopsi sesuatu yang baru dan menerapkannya. Dengan mengganti cara-cara dan pemahaman lama menuju cara baru untuk tetap relevan.Â