Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar dari Zahid Ibrahim: Kapan Harus Berhenti dan Bertahan?

23 November 2023   14:45 Diperbarui: 22 Februari 2024   10:49 1989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Najwa Khabiza Egaikmal - Content Writer Intern Growth Center 

Terkadang, pilihan-pilihan hidup yang kita ambil membawa kita pada bidang atau lingkungan yang ternyata tidak kita sukai seumur hidup. Setidaknya, itulah yang terjadi pada YouTuber dan Podcaster pengembangan diri, Zahid Ibrahim.

Saat terjebak dalam bidang yang tidak kita sukai, perasaan ingin berhenti seringkali menjadi rahasia. Sebab kamus kehidupan lebih banyak mengajari kita bahwa ketangguhan adalah tentang seberapa kuat kita bertahan. 

Pada 2021 lalu, Zahid Ibrahim adalah mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) di Institut Teknologi Bandung yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari kuliahnya dan mencari peruntungan jalan lain yang lebih baik.

Sebagai seorang YouTuber dengan konten motivasi dan pengembangan diri, semua orang mempertanyakan kredibilitas motivasi yang ia berikan di channel YouTubenya, karena toh ia tidak bisa memotivasi dirinya sendiri untuk bertahan dalam perkuliahannya.

Namun, selang beberapa bulan dari kabar pengunduran dirinya, ia memberikan penjelasan yang memberikan sudut pandang baru tentang keputusan berhenti dan bertahan dalam suatu bidang, lingkungan kerja, pertemanan, dan sebagainya.

Fenomena ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Pernyataan dari psikolog pendidikan, Irene Guntur, menguak bahwa 3 dari 10 mahasiswa Indonesia merasa salah jurusan. Tidak hanya itu, Nadiem Makarim juga pernah mengungkapkan tentang 80% karir yang dijalani di Indonesia tidak sesuai dengan jurusannya.

Pilihan untuk berhenti atau bertahan memang membutuhkan pertimbangan yang matang. Kita dapat belajar dari kisah Zahid Ibrahim saat mempertimbangkan untuk berhenti dari hal yang sangat berharga di mata orang lain dan keberaniannya untuk memilih jalan hidup sendiri.

Kenali Red Flag yang Kita Rasakan

Salah satu sinyal yang membuat Zahid akhirnya memutuskan untuk berhenti adalah kenyataan bahwa ia tidak lagi menemukan rasa penasaran untuk mempelajari bidang yang ia jalani sehingga kehilangan dirinya yang gigih dan senang belajar.

Perasaan ini tentu akan berpengaruh pada proses perkembangan diri. Menanggapi perasaan yang muncul, ia kemudian mendefinisikan bahwa ternyata kekagumannya pada ilmu teknik sama dengan kekagumannya pada ilmu kedokteran, perfilman, dan ilmu lainnya, tidak lebih spesial daripada itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun