Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Creative Thinking: Menyempurnakan Kemampuan Critical Thinking

20 November 2023   12:27 Diperbarui: 20 November 2023   13:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah memahami arti creative thinking, mungkin kamu mulai bertanya "Mengapa saya perlu kemampuan creative thinking?" Mari kita bahas satu persatu!

1. Mengubah Hal Monoton Menjadi Inovasi

Seringkali kebiasaan dan aturan membatasi lahirnya ide-ide kreatif yang muncul. Creative thinking membebaskan pikiran dari pola-pola biasa. Oleh karena itu, creative thinking akan menghasilkan pemikiran-pemikiran out of the box.

Creative thinking melatih kita mampu melihat berbagai hal tidak dengan satu perspektif yang monoton saja. Di era di mana banyak hal berjalan begitu cepat, disrupsi di mana-mana, dan perubahan terus terjadi, berpikir kreatif dapat turut membuka dunia ide yang baru.

Saat melihat pada perspektif dan pandangan yang tidak monoton, kemungkinan munculnya ide-ide menjadi muncul. Secara sederhana, kreativitas adalah tentang ide-ide baru yang memiliki nilai. Sedangkan untuk melahirkan inovasi, pikiran kreatif harus dieksekusi agar menjadi bermanfaat.

Memiliki kemampuan ini juga menjadi nilai plus bagi diri sendiri. Pasalnya, setiap perusahaan membutuhkan pekerja yang memiliki kemampuan problem solving. Melansir dari Fast Company, 60% CEO menyebut kreativitas adalah indikator kualitas kepemimpinan yang baik, sisanya adalah integritas dan pengetahuan global.

2. Meningkatkan Produktivitas

Mengapa seseorang bisa begitu enjoy dengan pekerjaannya sedangkan yang lainnya jenuh padahal beban kerjanya sama? Banyak faktor mungkin berpengaruh, tetapi orang-orang yang mampu berpikir kreatif cenderung mampu mencari cara metode-metode alternatif yang memudahkan mereka.

Hal ini juga sejalan dengan apa yang dipaparkan Azarchehr Sehat dalam penelitiannya, bahwa kreativitas memiliki peran yang besar dalam meningkatkan produktivitas sebuah organisasi. 

Yang demikian terjadi karena struktur dan rutinitas yang kaku dapat berubah dari bekerja keras menjadi bekerja cerdas. Terlebih apabila creative thinking menjadi sebuah kultur dalam lingkungan pekerjaan atau organisasi, maka pertumbuhan dan produktivitas sangat mungkin tercipta.

3. Kebutuhan di Masa Depan

Data yang ditunjukkan oleh World Economic Forum pada The Future Jobs Report 2020 memperkirakan 85 juta pekerjaan akan tergeser sebab pergantian pekerjaan manusia dan mesin pada 2025. Namun, menariknya, 97 juta peran baru akan lahir pada tahun yang sama juga.

Creative thinking berkaitan dengan insight dalam laporan ini. Pasalnya, peran dan pekerjaan baru tersebut adalah pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma yang melibatkan kemampuan kognitif seperti komunikasi, koordinasi, penalaran keputusan, dan sebagainya.

Hal ini juga diperkuat dengan data selanjutnya bahwa 60% dari 15 keterampilan teratas yang dibutuhkan di 2025 adalah kemampuan belajar dan mengeksplorasi hal baru, dan kreativitas berada di ranking 5 dari daftar 15 keterampilan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun