Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Inclusivity Leadership: Mengoptimalkan Keberagaman di Tempat Kerja

3 November 2023   18:12 Diperbarui: 3 November 2023   18:21 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari itu, inclusivity leadership juga membantu mengurangi konflik dan ketidakpuasan di antara karyawan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pada stabilitas organisasi dan mengurangi pergantian karyawan. Oleh karena itu, dalam jangka panjang, menerapkan kepemimpinan inklusif adalah investasi yang sangat penting untuk pertumbuhan dan keberlanjutan kesuksesan organisasi.

Apakah SAYA seorang Inclusive Leader? 

Kurang dari 5% pemimpin global masuk dapat dikategorikan sebagai seorang inclusive leader - Korn Ferry

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Korn Ferry, tidak banyak pemimpin global dapat dikategorikan sebagai seorang inclusive leader. Maka, terlintaslah pertanyaan yang menarik,  "apakah saya adalah seorang inclusive leader?" Menilai peran ini seringkali melibatkan aspek subjektif. Tetapi dengan mendalami karakteristik yang mendasarinya, kita dapat mengevaluasi sejauh mana kita telah mengintegrasikan prinsip-prinsip inklusif dalam kepemimpinan kita.

Empati dan Keterbukaan 

Seorang CEO di sebuah perusahaan teknologi merasa penting untuk benar-benar memahami perasaan dan sudut pandang yang beragam dari karyawannya. Untuk mencapai hal ini, dia mengadakan sesi dialog terbuka dengan karyawan-karyawan dari berbagai latar belakang, dengan tujuan untuk mendengarkan masukan dan pengalaman mereka. Hasil dari inisiatif ini adalah pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kebutuhan karyawan.

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, sementara keterbukaan melibatkan kesediaan untuk mendengarkan pandangan dan pengalaman mereka. inclusive leader yang memiliki sifat empati mampu mendekati setiap individu dengan pemahaman dan kepedulian, sedangkan sikap keterbukaannya memastikan bahwa suara setiap orang didengar. Kombinasi ini membangun kepercayaan dan memberikan perasaan dihargai dalam tim dan organisasi.

Keadilan dan Ketegasan

Dalam sebuah tim proyek besar, seorang manajer berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anggota tim diberikan peluang yang setara untuk berkontribusi. Dia menekankan pentingnya menjadikan kriteria penilaian kinerja sebagai sesuatu yang objektif dan bebas dari pihak yang berpihak, sehingga memastikan bahwa setiap individu dinilai secara adil.

Prinsip keadilan adalah landasan utama dalam inclusive leadership. Pemimpin inklusif memperlakukan setiap individu dengan adil, tanpa memihak atau melakukan diskriminasi. Kejelasan dalam menerapkan prinsip-prinsip inklusi ini adalah kunci untuk memastikan bahwa norma dan kebijakan yang mendukung inklusi dihormati oleh seluruh tim.

Kesadaran Kultural

Di dalam sebuah organisasi global, seorang pemimpin tingkat menengah memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya keragaman budaya. Dia dengan tekun memastikan bahwa perayaan budaya diadakan secara rutin dan memberdayakan karyawan untuk berbagi serta merayakan asal-usul budaya mereka. Upaya ini menciptakan lingkungan yang benar-benar merangkul dan menghormati keragaman budaya.

Kesadaran kultural adalah landasan kuat dalam inclusive leadership. Pemimpin inklusif menghargai keragaman ini dan secara aktif merayakan perbedaan budaya, sambil dengan bijaksana menghindari perilaku atau kebijakan yang dapat menciptakan ketegangan budaya. Mereka berusaha keras menciptakan budaya kerja yang mendukung berbagai latar belakang dan sudut pandang yang beragam.

Komitmen Terhadap Keberagaman

Di sebuah perusahaan, seorang kepala divisi memiliki tekad kuat untuk menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar inklusif. Dia konsisten mendorong program pelatihan inklusi dan menggelar pertemuan rutin dengan timnya untuk membahas cara mempromosikan inklusi dalam aktivitas sehari-hari. Melalui dedikasi ini, dia berhasil menciptakan budaya yang sungguh-sungguh inklusif dalam timnya.

Inclusive leader memiliki komitmen yang tak tergoyahkan terhadap inklusi. Mereka meyakini bahwa inklusi adalah nilai inti dalam kepemimpinan, dan berjanji untuk menciptakan lingkungan yang mendukung inklusi serta memastikan bahwa setiap individu merasa dihargai, diakui, dan didengarkan. Mereka terus berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan praktik inklusi dalam organisasi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun