Riset terbaru yang ditulis oleh Lorena Castillo menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan karyawan seluruh dunia setiap minggunya untuk menyelesaikan perselisihan di tempat kerja adalah 2,1 jam. Selain itu, data juga menunjukkan 85% karyawan mengalami konflik yang tidak dapat dihindari di tempat kerja. Lebih dari 50% karyawan melaporkan bahwa konflik tersebut menyebabkan mereka mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi.Â
Bagaimana kita mengelola dan merespons konflik ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pekerjaan kita. Mari kita melihat sebuah cerita ilustrasi mengenai betapa pentingnya manajemen konflik yang efektif dalam menghadapi tantangan di dunia kerja yang penuh persaingan dan beragam ini.Â
Di sebuah perusahaan teknologi yang berkembang pesat, dua karyawan yang berbakat seringkali terlibat dalam konflik. Steve dan Dani memiliki pendekatan yang berbeda terhadap proyek-proyek mereka. Mereka seringkali terlibat dalam perdebatan sengit di hadapan rekan-rekan sekantornya.
Manajer mereka, Lisa mulai menyadari bahwa konflik ini bisa merusak produktivitas tim. Jadi, dia memutuskan untuk mengatasi masalah ini. Pertama, dia mengundang Steve dan Dani untuk berbicara secara terbuka tentang perbedaan mereka. Lisa memfasilitasi diskusi untuk mendengarkan pandangan mereka dan mencari solusi. Setelah mendengarkan mereka, Lisa mengusulkan pendekatan yang lebih terstruktur dalam mengelola perbedaan yang ada. Akhirnya, mereka setuju untuk membuat jadwal pertemuan rutin untuk berbagi ide dan masalah yang dihadapi.Â
Lisa juga memberikan pelatihan manajemen konflik kepada mereka berdua. Di bawah bimbingan sang manajer, Steve dan Dani mulai memahami nilai perspektif masing-masing dan mengenali bahwa konflik itu normal. Mereka belajar untuk berkomunikasi lebih efektif dan menemukan cara untuk mengintegrasikan ide-ide mereka dengan lebih baik. Seiring berjalannya waktu, produktivitas tim meningkat, dan konflik antara Steve dan Dani berkurang. Mereka bahkan mulai bekerja sama dengan lebih baik, perusahaan pun juga akhirnya mulai merasakan perubahan yang menguntungan mereka.Â
Cerita ini menyoroti pentingnya manajemen konflik yang efektif di tempat kerja dan bagaimana pendekatan yang baik bisa mengubah konflik menjadi peluang untuk pertumbuhan dan kolaborasi. Yuk, pelajari lebih dalam lagi mengenai urgensi dan strategi kemampuan manajemen konflik di tempat kerja!Â
Mengapa penting untuk belajar manajemen konflik secara profesional?
Â
Dalam lingkup karir dan bisnis yang serba kompetitif saat ini, kemungkinan konflik di tempat kerja menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Menurut laporan dari Wiley, beberapa sumber konflik utama di tempat kerja adalah perbedaan pendapat, kurangnya komunikasi, perbedaan nilai, dan kurangnya keterlibatan.
Riset yang dilakukan oleh Society for Human Resource Management (SHRM) menunjukkan bahwa 65% karyawan merasa bahwa konflik di tempat kerja telah berdampak negatif pada pekerjaan mereka. Oleh karena itu, kegagalan dalam memahami dan mengelola konflik di tempat kerja dapat menciptakan suasana kerja yang buruk bagi karyawan. Berikut merupakan beberapa konsekuensi yang akan dihadapi apabila konflik di tempat kerja tidak ditangani dengan baik:Â
Penurunan produktivitas
Riset yang dilakukan oleh Dedi Iskamto pada tahun 2022 menunjukkan bahwa penurunan performa karyawan, 59% diantaranya terjadi karena adanya konflik di tempat kerja mereka.Â