Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hindari Burnout dengan Manajemen Energi

11 Oktober 2023   12:22 Diperbarui: 11 Oktober 2023   12:34 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu memaksa diri untuk produktif dan duduk di depan layar dalam waktu yang lama hingga burnout tetapi tidak ada yang berhasil kamu selesaikan dengan baik? 

Hal itu kemungkinan disebabkan oleh energi yang sedang tidak stabil. Pasalnya, Professor Nilli Lavie mengungkapkan, otak manusia membutuhkan energi yang besar saat dijalankan, terutama ketika membutuhkan fokus. Hal ini berdasar pada penelitiannya yang diterbitkan dalam Journal of Neurosciences.

Jadi, bukan hal yang aneh ketika kamu burnout, kemampuan untuk fokus dan berpikir menjadi sangat rendah. Kamu menjadi kurang fokus, merasa stuck, dan berakhir bekerja tanpa arah. 

Arianna Huffington telah menjadi kasus nyata bagaimana kurangnya awareness terhadap burnout dapat membahayakan kesehatannya. Ia juga percaya bahwa produktivitas yang dicapai dari kurang tidur dan membebani diri adalah fiksi yang omong kosong. Nyatanya, yang terjadi adalah terkurasnya energi sehingga ia menjadi lebih sensitif dan kurang kreatif.

Riset terbaru Asana menunjukkan total ada 70% orang merasakan kelelahan. Terkadang, tuntunan pekerjaan dan tempo hidup yang cepat membuat semua orang lupa tentang memelihara energi. Yang terpenting hanya tercapainya target dan pencapaian. Oleh karena itu, kita perlu menggalakkan kemampuan untuk manajemen energi ini.

Pada hakikatnya, tingkat energi manusia mengalami fluktuasi. Makanya, penting untuk mengerjakan tugas-tugas yang sulit saat energi sedang penuh dan cukup misalnya pada saat pagi hari. Sebaliknya, saat menjelang sore hari dan energi terasa berkurang, berikan diri dengan asupan air putih yang cukup, me-refresh dengan musik, dan kegiatan lainnya. 

Cara mengatasi burnout dengan manajemen energi diri

Energi manusia terbentuk oleh 4 faktor yaitu energi fisik, energi emosional, energi mental, dan energi spiritual. Keempatnya memiliki cara-cara sendiri untuk dipulihkan. 

Fisik 

Untuk mendapatkan energi fisik yang maksimal, strategi yang bisa dilakukan adalah melalui tidur yang cukup. Seperti penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Sleeping Medicine, orang yang tidak cukup tidur justru mengalami penurunan produktivitas karena otak tidak berfungsi secara optimal.

Berikan dirimu cemilan dan makanan sehat saat energi mulai menurun sambil meninggalkan meja kerja dalam beberapa menit. Hal ini efektif me-refresh otak dan membuat kerja menjadi lebih terasa ringan setelahnya.

Selain itu, kamu juga bisa rutin melakukan olahraga karena olahraga terbukti meningkatkan banyaknya oksigen ke sel. Akibatnya, otot menguat dan daya tahan diri meningkat. Mulailah dengan olahraga yang ringan tetapi konsisten.

Emosi

Melatih diri untuk menghadapi emosi negatif seperti sedih, marah, takut, dan sebagainya. Dengan memvalidasi perasaan, kamu akan lebih mudah untuk mengatasinya. Jika tidak punya banyak waktu, kamu bisa menggunakan teknik relaksasi pernafasan dengan menarik nafas dalam-dalam untuk mengatasi emosi negatif. Ini membantumu untuk merasa enjoy dalam menjalani hari karena emosi tidak menguasai diri. Akibatnya, energimu tidak terkuras begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun