Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Grit dalam Karakter Na Hee Do di Twenty Five Twenty One (2022)

7 September 2023   13:27 Diperbarui: 7 September 2023   16:16 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepercayaan pada diri sendiri juga membantu Na Hee Do untuk tetap menjalankan passion-nya apapun hambatan yang dialami. 

Mengelola Tekanan dan Kegagalan

Saat menemui terlalu banyak tekanan dan kegagalan, sebagian besar orang berpikir mereka memang tidak ditakdirkan berada di bidang tersebut dan menyerah. Dalam kasus Na Hee Do, ia menganggap tekanan adalah sebuah pengalaman yang harus dirasakan. Pengalaman itu nantinya akan menjadi jam terbang yang membantunya semakin mahir dan berhasil. 

Figur Na Hee Do menggambarkan sikap tidak takut kalah. Kita akan melihatnya berulang kali gagal dalam pertandingan dan kehabisan strategi. Ia selalu menguatkan dirinya dengan tekun berlatih. Untuk mengatasi rasa sedihnya, ia selalu mengubah tragedi menjadi komedi. 

"Aku terlalu banyak kalah dalam pertandingan. Aku tidak bisa membiarkan diriku merasa tragis setiap hari hanya karena aku kalah." 

Dengan melihat kegagalan dan tekanan sebagai pengalaman, kita tidak akan merasa terbebani dan fokus memperbaiki diri. Na Hee Do mengajarkan kita untuk fokus pada tujuan dan berani menghadapi kekalahan. Kekalahan tidak mengecewakan dirinya, melainkan tidak berusaha.

Growth Mindset

Orang dengan Growth Mindset percaya bahwa skill adalah sesuatu yang dapat dilatih dengan usaha. Mereka percaya setiap manusia dapat merubah kapasitas skillnya sejauh mereka ingin berkembang. Pelatih lama Na Hee Do berkali-kali mengatakannya tidak berbakat, tetapi Na Hee Do mengatasinya dengan berlatih setiap hari dan mencari pelatih baru. 

Pelatih baru merumuskan strategi latihan yang jauh lebih rumit dan ia melakukannya dengan tekun. 

"Aku belum bisa sekarang, tetapi aku akan berhasil suatu hari nanti." Hal itu dikatakan Na Hee Do ketika merasa kesulitan setiap hari.

Latihan yang ia lakukan setiap hari akhirnya membawanya pada seleksi tim nasional Korea Selatan hanya dengan waktu beberapa bulan. 

Di balik growth mindset yang dimiliki, Na Hee Do memiliki memori personal dengan mendiang ayahnya tentang kemampuan. 

"Ketika segala sesuatu tidak sesuai dengan keinginanmu, ingatlah satu hal. Kemampuanmu tidak meningkat secara konsisten, tetapi dengan bertahap." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun