Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prawirotaman: Kampung Turis Kota Yogya yang Penuh Cerita

17 Maret 2023   18:43 Diperbarui: 17 Maret 2023   18:45 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Afifah Naddif - Growth Center Kognisi.id

Pernahkah kamu berkunjung ke kampung Prawirotaman? Daerah ini merupakan salah satu destinasi wisata yang paling terkenal dari kota Yogyakarta. Prawirotaman terletak sekitar lima kilometer dari pusat kota Yogya. Konon, nama kampung ini berasal dari kata prawirotomo yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu prawiro (prajurit, berani, perwira) dan tama (ahli, pandai).
Saat ini, Prawirotaman sudah populer di kalangan turis domestik dan internasional. Namun, selain terkenal sebagai salah satu kampung wisata kota Yogya, sebenarnya Prawirotaman juga menyimpan banyak cerita yang unik.

Ada apa di Prawirotaman?
Sebelum mengupas cerita-cerita tersembunyi dari Prawirotaman, mari mengenal apa saja yang ada di kawasan ini terlebih dahulu, yuk. Prawirotaman menjadi sasaran alternatif bagi para turis untuk mencari penginapan. Salah satu penginapan terkenal di daerah ini contohnya adalah Greenhost Boutique Hotel yang menjadi lokasi shooting film Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016). Selain itu, di kawasan ini juga terdapat sederet artshop, kafe, toko buku, pasar tradisional, dan prasasti batu tulis yang bisa menjadi destinasi wisata. Tempo Gelato yang merupakan ice cream shop terkenal di Yogya juga terdapat di kampung Prawirotaman.

Kampung Prawirotaman sebenarnya terdiri atas tiga kawasan, yaitu Prawirotaman I, Prawirotaman II, dan Prawirotaman III. Pada kawasan Prawirotaman I yang biasa disebut dengan Prawirotaman saja, hal yang paling banyak dijumpai adalah penginapan, agen tour travel, warnet dan wartel, kafe dan restoran, toko oleh-oleh, butik, hingga bookshop. Kawasan ini merupakan daerah Prawirotaman yang paling terkenal. Sementara itu, pada kawasan Prawirotaman II dan III yang berada di sebelah selatan Prawirotaman I dapat dijumpai pasar tradisional dan pemukiman penduduk lokal yang tak kalah ramainya.


Tanah bekas laskar gerilya
Daerah Prawirotaman II dan III sebenarnya lebih dikenal dengan nama Jalan Gerilya. Konon, kawasan ini dulunya merupakan markas Pasukan Hantu Maut yang dipimpin oleh Pak Tulus. Pasukan Hantu Maut merupakan kumpulan pasukan gerilyawan yang anggotanya berasal dari pemuda-pemuda kampung Pujokusuman, Brontokusuman, Prawirotaman dan Karang Kajen. Pasukan ini dibentuk sekitar tahun 1949. Pada salah satu sudut jalan, terdapat sebuah batu tulis yang dibuat untuk memperingati perjuangan pasukan tersebut.

Dari kampung prajurit jadi surganya para turis
Siapa sangka bahwa kawasan Prawirotaman yang kini ramai dengan pengunjung ternyata awalnya merupakan tempat tinggal para prajurit?


Kampung Prawirotaman awalnya merupakan pemukiman abdi dalem (pegawai keraton) yang berprofesi sebagai prajurit. Pada waktu itu, yang menempati kampung ini merupakan Kesatuan Prajurit Prawirotomo, sehingga kawasan ini kemudian diberi nama Prawirotaman.


Istri para prajurit Prawirotomo mayoritas menekuni usaha batik, dan lama-kelamaan peminat kain batik di kampung Prawirotaman pun semakin meluas. Pada akhirnya, batik menjadi komoditas dagang utama di daerah ini. Namun, usaha batik semakin meredup sekitar tahun 1970-an. Oleh karena itu, para keturunan Prawirotomo kemudian membanting setir ke jasa penginapan.

Usaha hotel di Prawirotaman bermula ketika ada seorang tamu dari Belanda yang ingin belajar membatik. Ketika itu, salah seorang pemilik rumah menyewakan salah satu kamar di rumahnya kepada tamu tersebut. Sepulang dari kunjungannya, tamu tersebut kemudian bercerita kepada temannya tentang aktivitas belajar membatik dan penginapan di Prawirotaman. Akhirnya, kabar tersebut pun dengan cepat tersebar, sehingga pengunjung semakin ramai berdatangan.


Seiring dengan perkembangan zaman, objek dan atraksi wisata modern di Prawirotaman pun semakin meluas. Usaha batik masih ada di kampung ini, tetapi tidak lagi menjadi pusat wisata yang paling menonjol. Selain penginapan, Prawirotaman kini ramai dengan kafe, restoran, taman-taman cantik, coffee shop, hingga bar yang menjadi bagian dari nightlife para turis.


Kampung bule Prawirotaman: Yogyakarta rasa Eropa
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) mengatakan bahwa selama November 2022, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami kenaikan sebesar 0,7% jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2022. Secara kumulatif, total kunjungan turis mancanegara ke kota ini dari bulan Januari-November 2022 adalah sebesar 6.967 kunjungan.


Prawirotaman dapat diprediksi menjadi salah satu penyumbang terbanyak dari angka tersebut. Daerah ini memang sejak lama dikenal dengan sebutan "Kampung Bule" atau "Eropanya kota Yogya". Hal ini karena wisatawan mancanegara banyak ditemui di Prawirotaman. Mereka menyukai kawasan ini karena harga penginapan yang ditawarkan terbilang affordable. Konsep bangunan penginapan-penginapan yang ada pun sangat unik dan menonjolkan sisi tradisional Jawa yang memukau. Selain itu, terdapat juga objek wisata lokal yang kental dengan budaya. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan mancanegara.


Prawirotaman juga penuh dengan vibes Jawa internasional. Hal ini terbukti dengan adanya bar malam dan restoran yang menyediakan makanan-makanan khas Thailand, Jepang, hingga Eropa. Tak hanya itu, penduduk lokal Prawirotaman rata-rata juga terbiasa berkomunikasi dengan turis mancanegara. Mulai dari penyedia jasa perjalanan, jasa sewa kendaraan, bahkan sampai tukang becak di daerah ini umumnya fasih berbicara bahasa Inggris. Ada juga bahkan penduduk yang dapat berbahasa Jerman dan Prancis, meski sekadar untuk menyapa para turis saja. Kemampuan bahasa Inggris warga lokal ini berawal dari para pengayuh becak yang sering berinteraksi dengan wisatawan mancanegara mengenai tradisi dan aktivitas sehari-hari masyarakat Prawirotaman.


Melalui pembahasan di atas, kita dapat melihat bahwa tidak hanya menjadi safe haven bagi orang-orang yang hidupnya penuh dengan kepenatan, Prawirotaman juga menyimpan berbagai cerita di setiap sudutnya. Daerah ini menjadi tempat persinggahan yang penuh dengan budaya lokal Jawa dan unsur-unsur negara barat sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun