BATUJAJAR | Dandim 0609/Cimahi bersama PJ Bupati Bandung Barat tinjau makan bergizi di SDN 1 & 3 Batujajar serta Dapur yang mengolah makanan sekaligus  mendistribusikan ke sekolah sekolah. Selasa (14/01/25)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat mengimbau para pengusaha makanan dan minuman untuk segera mengurus Sertifikat Layak Produksi (SLP). Himbauan ini sejalan dengan pelaksanaan Program Nasional Makan Bergizi Gratis yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat melalui distribusi makanan sehat dan aman.
Kepala Dinkes Bandung Barat, dr. Ridwan Abdullah Putra, disela-sela mendampingi Pj Bupati, Ade Zakir dalam giat pemberian makanan bergizi gratis di SD 1 dan 3 Batujajar menjelaskan bahwa SLP menjadi syarat utama bagi pelaku usaha yang ingin terlibat dalam program ini.
Sertifikat tersebut memastikan bahwa produk makanan yang disalurkan kepada masyarakat telah memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan kualitas yang ditetapkan.
"Program Makan Bergizi Gratis melibatkan banyak pihak, termasuk pengusaha makanan lokal. Kami ingin memastikan bahwa makanan yang didistribusikan tidak hanya bergizi tetapi juga aman dikonsumsi. Oleh karena itu, pengusaha harus memiliki SLP sebagai jaminan mutu," ujar dr. Ridwan.
Ia menambahkan, pengusaha yang bermitra dalam program ini berpotensi mendapatkan keuntungan besar, baik dari sisi pendapatan maupun peningkatan reputasi. "Program ini bukan hanya untuk mendukung gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang," tambahnya.
Proses pengurusan SLP mencakup pemeriksaan fasilitas produksi, uji laboratorium, hingga pemenuhan standar sanitasi. Untuk mempermudah pelaku usaha, Dinkes Bandung Barat menyediakan layanan pendampingan dan bimbingan teknis secara gratis.
Salah satu pengusaha katering lokal, Dedi Susanto, menyambut baik inisiatif ini. "Dengan adanya SLP, kami tidak hanya bisa berpartisipasi dalam program nasional, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk kami," katanya.