Mengembangkan Pelatihan dan Pendidikan:
Meningkatkan kualitas dan ketersediaan pelatihan dan pendidikan bagi pemuda di bidang teknik pertanian modern, manajemen bisnis, dan akses pasar. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan dan institusi terkait.
Meningkatkan Nilai Tambah Produk Bawang Merah:
Mendorong diversifikasi produk olahan bawang merah dan membuka peluang pasar baru, seperti produk ekspor, dapat meningkatkan nilai tambah dan daya tarik sektor pertanian bawang merah bagi pemuda.
Melibatkan Pemuda dalam Pengambilan Keputusan:Â
Memberikan ruang bagi pemuda untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan dan program yang berkaitan dengan sektor pertanian bawang merah dapat meningkatkan rasa memiliki dan mendorong partisipasi mereka.
Kesimpulan
Keengganan pemuda di Nganjuk untuk bertani bawang merah merupakan fenomena kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif dan berkelanjutan. Dengan mengubah stigma negatif, menstabilkan harga, meningkatkan dukungan, mempermudah akses modal dan teknologi, mengembangkan pelatihan, meningkatkan nilai tambah produk, dan melibatkan pemuda dalam pengambilan keputusan, diharapkan dapat menarik minat pemuda untuk terjun ke sektor pertanian bawang merah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H