Mohon tunggu...
KYMI
KYMI Mohon Tunggu... Wiraswasta - KYMI

belajar bareng bersama KYMI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Faktor Keengganan Pemuda di Nganjuk untuk Bekerja di Sektor Pertanian

1 Juni 2024   20:30 Diperbarui: 1 Juni 2024   20:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengembangkan Pelatihan dan Pendidikan:

Meningkatkan kualitas dan ketersediaan pelatihan dan pendidikan bagi pemuda di bidang teknik pertanian modern, manajemen bisnis, dan akses pasar. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan dan institusi terkait.

Meningkatkan Nilai Tambah Produk Bawang Merah:

Mendorong diversifikasi produk olahan bawang merah dan membuka peluang pasar baru, seperti produk ekspor, dapat meningkatkan nilai tambah dan daya tarik sektor pertanian bawang merah bagi pemuda.

Melibatkan Pemuda dalam Pengambilan Keputusan: 

Memberikan ruang bagi pemuda untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan dan program yang berkaitan dengan sektor pertanian bawang merah dapat meningkatkan rasa memiliki dan mendorong partisipasi mereka.

Kesimpulan

Keengganan pemuda di Nganjuk untuk bertani bawang merah merupakan fenomena kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif dan berkelanjutan. Dengan mengubah stigma negatif, menstabilkan harga, meningkatkan dukungan, mempermudah akses modal dan teknologi, mengembangkan pelatihan, meningkatkan nilai tambah produk, dan melibatkan pemuda dalam pengambilan keputusan, diharapkan dapat menarik minat pemuda untuk terjun ke sektor pertanian bawang merah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun