Setelah 14 th, akhirnya sekuel AADC? tayang juga.
 Para penonton film pertamanya mayoritas adalah "anak-anak muda",
 kalau tidak mau dibilang ABG.
 Ada juga sih yang agak-agak tua (lebih enak kalau disebut dewasa).
 Berarti setelah 14 th, rata-rata penonton film pertama itu sekarang sudah berusia di atas 30 th.
 Film ini meledak. Laris manis di hari pertama tayang, hampir di semua kota.
 Dan sampai hari ini pun, katanya, antrian tiketnya masih panjang.
 Orang rindu dengan kisah asmara antara Rangga dan Cinta.
 Mungkin untuk angkatan lebih tua (di atas 50 th) bisa disejajarkan dengan kisah asmara Galih dan Ratna.
 Orang penasaran dengan penantian Cinta akan cintanya yang merantau ke luar negri.
 Di film AADC? 2 terjawablah kerinduannya. Rangga akhirnya bertemu dengan Cinta lagi.
 Penonton terhipnotis dengan 2 tokoh ini sentral, sedangkan tokoh lain tidak penting, mereka hanya menjadi bumbu.
 Tak terpikirkan bagaiman kisah Tian, tunangan Cinta, bagaimana perasaannya ketika kekasihnya "dicuri" oleh mantan semasa SMA.
 Tidak penting, benar-benar tidak penting.
 Ini kan cerita fiksi, fokusnya Rangga dan Cinta. Yang lain biarlah jadi pemanis.
 Bayangkan,
 bila ini kisah nyata Anda sendiri.
 Kekasih, gebetan, suami, istri, atau tunangan Anda,
 bertemu dengan mantan yang pernah berarti di masa lalunya,
 bagaimana perasaan Anda?
 Tidak suka dan melarang mereka bertemu?
 Berbesar hati membiarkan mereka bereuni dengan resiko terjadi perselingkuhan atau malah sang kekasih meninggalkan Anda?
 Kekasih itu seperti pasir, semakin erat Anda menggenggam, semakin berserak dia.
 Semakin keras Anda mengekang, pemberontakan sangat mungkin terjadi.
 Semakin longgar Anda melepas, perselingkuhan menjadi resiko terbesar.
 Tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua berujung dengan perpisahan.
 Suatu hubungan atas nama cinta, selalu terjadi dua arah.
 Jika mencintainya, biarkanlah dia untuk membalas cinta Anda.
 Jika mencintainya, biarkanlah juga dia untuk memilih antara Anda dan orang lain.
 Semakin takut kehilangan seseorang, semakin mudah orang tersebut pergi.
 Dan seandainya dia benar-benar pergi,
 artinya memang dia bukan untuk Anda,
 artinya dia tidak mencintai Anda.
 Let it go...
 "Bila kau cinta aku, tinggalah bersamaku.
 Bila kau lebih cinta dia, maka pergilah"
 Salam anget
 **beralun lagu Iwan Fals, Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu
====================================
Setelah sekian tahun saya tidak memposting tulisan di Kompasiana dan menjadi silent reader, akhirnya
saya posting juga.
Bila berkenan, silakan mampir ke blog saya di www.cometopapaleo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H