Mohon tunggu...
K. Fatmawati
K. Fatmawati Mohon Tunggu... Desainer - Penjelajah

Desainer grafis yang berfokus pada keseimbangan lingkungan, pendidikan, tatanan sosial budaya, ilmu pengetahuan dan percepatan digital.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kebingungan di Hari Terakhir Daftar Pindah TPU

17 Maret 2019   21:57 Diperbarui: 18 Maret 2019   09:42 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekomendasi
Keberadaan laptop atau komputer, printer, dan mesin fotokopi (beserta petugas, tentu saja), sangat diperlukan. Tidak semua masyarakat bisa mendapatkan informasi krusial dalam proses memilih pemimpin negeri.

Saya saja, baru mendapatkan informasi di hari Jumat, 15 Maret 2019, kemudian baru sempat datang ke KPU di hari Minggu. Saya pikir, menunjukkan e-KTP saja sudah cukup (karena saya kira, sistem informasi birokrasi di Indonesia ini, sudah siap untuk terintegrasi).

Lalu bagaimana dengan masyarakat yang kekurangan akses teknologi? Yang tidak tahu soal internet dan sebagainya, yang baru sempat ke KPU karena sibuk bekerja dari Senin-Sabtu.

Etika, adalah satu hal yang juga harus diperhatikan petugas KPU. Menjalankan birokrasi itu harus sabar, itu kenapa hanya orang terbaik yang terpilih untuk mengisi posisi tersebut.

Masyarakat membayar pajak, demi memberikan dukungan untuk sistem birokrasi yang lebih baik dan memudahkan. Bukannya malah membuat masyarakat kapok dan akhirnya malah mencoreng nama instansi.

Di luar itu, kebersihan kantor harus diperhatikan. Ruangan resepsionis harus tertata dengan baik, agar masyarakat percaya bahwa surat suara mereka berada di tangan yang tepat dan profesional. Lampu KPU Denpasar juga harus diperbaiki, agar tidak membahayakan. Banyaknya sarang burung, membuat beberapa wadah bola lampu cukup membuat was-was. 

dokpri
dokpri
Saya banyak berharap, semoga tidak banyak suara yang terbuang akibat ketidaktahuan masyarakat pada persyaratan perpindahan TPS ini. Semoga KPU di seluruh Indonesia, dan kantor-kantor pemerintahan lain tidak enggan berbenah dan tidak mudah puas dengan alur birokrasi yang ada.

Semua yang berkunjung ke KPU, adalah mereka yang masih punya harapan, kepercayaan, dan keinginan terlibat dalam menentukan pemimpin-pemimpin yang nanti mengendalikan arah Indonesia. Oleh karenanya, jika kita memang ingin maju, proses yang ada juga harus berorientasi pada masa depan. Yang bahu-membahu dengan masyarakat, saling memudahkan, dan terintegrasi secara digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun