Mohon tunggu...
Arya Cintya
Arya Cintya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undiksha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Panel Surya sebagai Energi Alternatif

26 November 2024   12:36 Diperbarui: 26 November 2024   12:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Panel surya sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil, pedagang kaki lima, dan masyarakat yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN.

Pengadaan panel surya memiliki manfaat signifikan, seperti mengurangi biaya energi, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya energi terbarukan. Yuwono pada tahun 2021 melakukan penelitian mengenai manfaat pengadaan panel surya di UNNES. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat tiga kesimpulan utama dalam penelitian ini. 

Pertama, penggunaan panel surya di Universitas Negeri Semarang memberikan beberapa manfaat, seperti penghematan biaya listrik bulanan, fungsi yang beragam, biaya pemeliharaan yang rendah, serta kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. 

Kedua, berbagai manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi alternatif meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya listrik di UNNES. Ketiga, emisi yang dihasilkan oleh sistem panel surya (solar PV) di UNNES tergolong lebih rendah dibandingkan dengan emisi yang dihasilkan oleh PLN.

Penggunaan panel surya sebagai pembangkit listrik untuk alat pengering makanan memungkinkan pemanfaatan energi terbarukan yang efisien, mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional, dan mendukung keberlanjutan dalam proses pengolahan pangan. Amin pada tahun 2022 melakukan penelitian mengenai penggunaan panel surya sebagai pembangkit listrik pada alat pengering makanan. 

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari untuk mensuplai daya pada alat pengering makanan. Ketika matahari bersinar, energi cahaya matahari akan digunakan untuk mengeringkan bahan makanan sekaligus mengisi baterai. 

Pada saat cuaca mendung atau hujan, listrik yang telah disimpan dalam baterai dapat digunakan sebagai sumber daya untuk alat pengering makanan. Sistem ini terdiri dari panel surya, regulator/charger, baterai (akumulator), dan inverter. Diharapkan, alat ini dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang bergantung pada cahaya matahari untuk kegiatan pengeringan makanan

Terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam pengembangan energi surya, antara lain pengembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih andal dan efisien untuk memastikan ketersediaan energi surya meskipun tanpa paparan sinar matahari, seperti pada malam hari atau saat cuaca mendung.

 Selain itu, penting untuk terus berinovasi dalam meningkatkan efisiensi panel surya agar mampu menghasilkan lebih banyak energi dengan luas area yang lebih kecil, serta mengurangi biaya produksinya. Hal ini akan memungkinkan akses yang lebih luas terhadap energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, dan mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun