Pada akhir November 2023 lalu, saya menerima pesan dari seseorang di Facebook. Dia mengaku sebagai seorang pengusaha sukses yang ingin menyumbang pembangunan masjid atau sekolah di Indonesia.
Pesan tersebut cukup meyakinkan karena akun Facebook orang tersebut sudah lama dibuat dan memiliki banyak teman. Saya juga sempat cek bahwa profile orang tersebut memang dari kalangan pengusaha.
Saya pun mencoba menghubungi beberapa teman yang sedang mengelola atau membangun sekolah untuk meminta saran. Teman saya bilang, yaudah coba aja dulu kirim proposal dan rekening. Setelah itu, saya mengirimkan proposal pembangunan sekolah tersebut kepada orang tersebut. Dalam waktu beberapa menit, saya menerima bukti transfer untuk pembangunan sekolah.
Ternyata, orang tersebut mengirim bukti transfer sejumlah 21 juta rupiah. Dengan perincian, 15 juta untuk lembaga yang saya ajukan dan 6 juta untuk sebuah yayasan di Lampung. Saya diminta mentransfer 6 juta tersebut ke yayasan di Lampung.
Awalnya, saya tidak curiga. Namun, setelah saya berpikir lebih lanjut, saya mulai merasa ada yang aneh. Kenapa orang yang bersangkutan tidak mengirim langsung saja ke yayasan yang di lampung?
Saya pun menghubungi beberapa teman untuk meminta masukan. Ternyata benar, salah satu teman ada yang pernah tertipu dengan metode persis seperti ini. Jadi tidak ada uang yang ditransfer. Bukti transfer yang dikirim adalah palsu.
Saya pun mulai menyadari bahwa saya telah ditipu. Beruntung saya tidak menindaklanjuti permintaan penipu untuk mentransfer sejumlah dana. Saya pun segera menghubungi orang tersebut untuk menanyakan hal tersebut. Namun, orang tersebut tidak merespon pesan saya.
Saya merasa sangat kecewa dan marah. Saya tidak menyangka bahwa saya bisa tertipu dengan cara seperti itu. Saya berharap agar tidak ada lagi yang tertipu dengan modus penipuan seperti ini. Sebelum mentransfer uang, sebaiknya kita selalu waspada dan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Berdasarkan informasi dari teman-teman lain, ada yang pernah menjadi korban dengan modus ini sampai kehilangan uang puluhan juta rupiah.