Mohon tunggu...
Muhammad Mukhlisin
Muhammad Mukhlisin Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi tips, pengalaman dan cerita kehidupan

Pengajar, Trainer, Penulis Modul, Fasilitator Pengembangan Pendidikan Toleransi dan Keragaman. Direktur Eksekutif Yayasan Cahaya Guru. Tulisan yang ada disini adalah pendapat pribadi. Mengutip harus seizin penulis. Email: m.mukhlisin@cahayaguru.or.id

Selanjutnya

Tutup

Diary

Waspada! Penipuan Berkedok Memberikan Sumbangan di Sosial Media

28 Desember 2023   16:57 Diperbarui: 28 Desember 2023   17:00 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penipuan menggunakan berkedok memberikan sumbangan melalui media sosial. Source: Bing Image Creator

Pada akhir November 2023 lalu, saya menerima pesan dari seseorang di Facebook. Dia mengaku sebagai seorang pengusaha sukses yang ingin menyumbang pembangunan masjid atau sekolah di Indonesia.

Pesan tersebut cukup meyakinkan karena akun Facebook orang tersebut sudah lama dibuat dan memiliki banyak teman. Saya juga sempat cek bahwa profile orang tersebut memang dari kalangan pengusaha.

Saya pun mencoba menghubungi beberapa teman yang sedang mengelola atau membangun sekolah untuk meminta saran. Teman saya bilang, yaudah coba aja dulu kirim proposal dan rekening. Setelah itu, saya mengirimkan proposal pembangunan sekolah tersebut kepada orang tersebut. Dalam waktu beberapa menit, saya menerima bukti transfer untuk pembangunan sekolah.

Ternyata, orang tersebut mengirim bukti transfer sejumlah 21 juta rupiah. Dengan perincian, 15 juta untuk lembaga yang saya ajukan dan 6 juta untuk sebuah yayasan di Lampung. Saya diminta mentransfer 6 juta tersebut ke yayasan di Lampung.

Awalnya, saya tidak curiga. Namun, setelah saya berpikir lebih lanjut, saya mulai merasa ada yang aneh. Kenapa orang yang bersangkutan tidak mengirim langsung saja ke yayasan yang di lampung?

Saya pun menghubungi beberapa teman untuk meminta masukan. Ternyata benar, salah satu teman ada yang pernah tertipu dengan metode persis seperti ini. Jadi tidak ada uang yang ditransfer. Bukti transfer yang dikirim adalah palsu.

Screenshoot chat dari orang yang berusaha menipu saya. Dok. Pribadi
Screenshoot chat dari orang yang berusaha menipu saya. Dok. Pribadi

Saya pun mulai menyadari bahwa saya telah ditipu. Beruntung saya tidak menindaklanjuti permintaan penipu untuk mentransfer sejumlah dana. Saya pun segera menghubungi orang tersebut untuk menanyakan hal tersebut. Namun, orang tersebut tidak merespon pesan saya.

Saya merasa sangat kecewa dan marah. Saya tidak menyangka bahwa saya bisa tertipu dengan cara seperti itu. Saya berharap agar tidak ada lagi yang tertipu dengan modus penipuan seperti ini. Sebelum mentransfer uang, sebaiknya kita selalu waspada dan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

Berdasarkan informasi dari teman-teman lain, ada yang pernah menjadi korban dengan modus ini sampai kehilangan uang puluhan juta rupiah.

Pelajaran:

  • Jangan mudah percaya dengan bukti transfer yang dikirimkan.
  • Memastikan bahwa akun sosial media orang tersebut adalah asli. Bisa jadi akun yang dipakai adalah membajak akun orang lain.
  • Hubungi pihak yang bersangkutan untuk memastikan kebenarannya.
  • Sebelum mentransfer uang, sebaiknya kita selalu waspada dan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun