Dalam penelitian Cohen lainnya, dia menganalisa 193 subjek untuk menentukan level perasaan positif mereka (termasuk kebahagiaan, ketenangan, dan keaktifan).
Sekali lagi, dia mengekspose para peserta dengan sebuah virus, dan menemukan bahwa orang yang punya score rendah pada emosi positif 3 kali lebih rentan untuk menjadi sakit. (Beberapa perserta dengan score yang tinggi juga mengalami sakit, tapi mereka melaporkan gejala yang lebih sedikit).
Apa yang menarik dari phenomena ini, kata Lara M. Stepleman, PhD, seorang assistant professor dari psychiatry and health behavior di Medical College of Georgia, adalah bahwa "kita semua punya kemampuan untuk memilih sebuah mind-set optimis. Dan dengan latihan, kita bisa menjadi lebih optimis lagi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H