Mohon tunggu...
Klinik Diet
Klinik Diet Mohon Tunggu... lainnya -

Fake it til U make it

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Apakah Diet Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

6 April 2011   02:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:05 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Menurut Dr. Lawrence Lamb, penulis dari "The Weighting Game: The truth about weight control,” menjalani diet itu sebenarnya bukan cara yang efektif untuk menurunkan badan.

Memang, saat menjalani program diet, berat badan mungkin anda akan turun. Tapi penurunan berat badan itu tidak akan bertahan lama, karena penurunan berat badan tersebut sifatnya hanya sementara.

Setiap program diet yang anda jalani, pada akhirnya akan mengembalikan setiap penurunan berat badan yang anda dapatkan, sehingga untuk kembali menurunkan berat badan dengan program diet yang sama akan menjadi semakin sulit.

Bahkan menurut Dr. Lawrence Lamb, menjalani diet sebenarnya malah membuat anda semakin gemuk, sebab dengan menjalani program diet, maka berat badan anda semakin mudah untuk bertambah.

Chris Aceto, penulis dari “Everything you need to know about fat loss,” juga berpendapat sama. Dia mengatakan bahwa menjalani diet rendah kalori itu sebenarnya malah bisa jadi bumerang.

Semakin banyak jumlah kalori yang anda kurangi, maka semakin sengit perlawanan yang diberikan oleh tubuh anda untuk "mempertahankan diri" dengan cara menghemat energi cadangan yang dimilikinya, yaitu lemak.

Diet tidak efektif untuk menurunkan berat badan


Mengapa diet bukanlah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan?

Untuk menjawabnya, mari kita mulai dengan mendefenisikan kata "diet."

Sebuah program "diet" adalah sebuah program yang anda jalani untuk sementara waktu, yang tujuannya adalah untuk menurunkan berat badan, yaitu dengan cara mengurangi jumlah makanan atau kalori.

Program diet konvensional umumnya menuntut anda untuk mengurangi kalori hingga ketingkat yang sangat minimum. Misalnya 800-1200 kalori untuk wanita dan 1500-1800 kalori untuk pria.

Setiap kali anda menurunkan jumlah asupan kalori secara drastis seperti ini, maka... berat badan anda pasti akan menurun.

Jika tujuan anda berdiet hanyalah sebatas menurunkan berat badan, dan anda tidak peduli dari mana penurunan berat badan itu berasal, atau berapa lama penurunan itu akan bertahan, maka anda bisa berkata bahwa "program diet itu efektif."

Namun ada dua masalah besar dari melakukan diet untuk menurunkan berat badan dengan cara seperti ini.

Yang pertama, penurunan berat badan yang di dapat dengan cara seperti ini tidak akan pernah bisa bertahan lama.

95% dari orang-orang yang berhasil menurunkan berat badan melalui program diet konvensional seperti ini, tidak akan pernah bisa mempertahan penurunan berat badan tersebut untuk waktu yang lama.

Masalah kedua adalah, sebagian besar penurunan berat badan yang anda dapat dengan cara seperti ini adalah akibat dari berkurangnya jumlah otot, bukan jumlah lemak.

Jadi, jika menghilangkan lemak secara permanen adalah tujuan anda berdiet, maka anda juga pasti akan berkata bahwa "program diet itu tidak efektif."

Statistik membuktikan bahwa program diet konvensional itu tidak akan pernah efektif untuk jangka panjang.

Jika memang benar diet itu efektif, lalu mengapa obesitas masih menjadi masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini? Dan mengapa dari tahun ke tahun keadaanya semakin memburuk?

Menurut National Institute of Health, ada 100 juta orang yang mengalami obesitas. Jumlah itu sama dengan 55% jumlah orang dewasa.

Dan lebih dari 20% orang dewasa mengalami obesitas klinis, yang berarti bahwa mereka beresiko untuk terkena salah satu dari 30 jenis gangguan kesehatan yang berhubungan dengan obesitas.

Meski saat ini berbagai produk dan program diet sudah jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun kasus obesitas masih terus meningkat.

Ada penjelasan ilmiah kenapa berbagai produk dan program diet ini umumnya gagal total. Yaitu karena orang umumnya membuat kesalahan klasik dengan cara menjalani program diet yang ketat sehingga membuat dirinya makin "lapar akan lemak."

Namun karena tubuh manusia itu punya serangkaian mekanisme pertahanan yang canggih dan kompleks, maka secara psychologis, program diet rendah kalori itu tidak akan pernah efektif untuk menurunkan berat badan dengan cara menghilangkan lemak secara permanen.

Dan begitu tubuh anda mulai merasakan adanya pengurangan jumlah kalori atau makanan, maka mekanisme pertahanan ini akan mulai aktif. Tubuh manusia itu terlalu "pintar" untuk bisa "dibodohi" dengan program diet rendah kalori.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun