Mohon tunggu...
KKN UNNES GIAT 9 DESA KALIPUTU
KKN UNNES GIAT 9 DESA KALIPUTU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNNES

Tim KKN UNNES Giat 9 Tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tim KKN UNNES GIAT 9 Mengikuti Tradisi Kirab Tebokan Jenang di Desa Kaliputu Kudus

7 Juli 2024   19:34 Diperbarui: 7 Juli 2024   19:38 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi Kirab Tebokan Jenang di Desa kaliputu sukses digelar pada hari Minggu 7 Juli 2024. Kirab Tebokan Jenang merupakan tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Kaliputu, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tradisi ini mencerminkan warisan budaya dan identitas lokal yang kuat. Desa Kaliputu dikenal sebagai desa yang menjadi cikal bakal produksi jenang, salah satu kuliner khas Kudus selain soto kerbau, sate kerbau, dan lentog tanjung.

Kirab Tebokan Jenang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 1 Muharam, bertepatan dengan Tahun Baru Islam, yang menambah makna religius pada acara ini. Prosesi kirab ini dilakukan oleh warga desa yang berjalan dengan menyunggi tebok---wadah tradisional yang berisi jenang serta berbagai jajanan lainnya. Mereka menyusuri jalan dari Gang I hingga berakhir di Balai Desa.

Kirab ini tidak hanya menjadi momen untuk mempertahankan tradisi, tetapi juga untuk memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga desa. Selain itu, acara ini juga berfungsi sebagai ajang promosi budaya dan kuliner khas Kudus, menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan merasakan langsung keunikan serta kehangatan tradisi masyarakat Desa Kaliputu.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Tim KKN Giat Unnes 9 pada tahun ini berkesempatan untuk menjadi bagian dari acara Tebokan Jenang yang ada di Desa Kaliputu. Acara ini bertepatan dengan kegiatan KKN/Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UNNES di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Kepala Desa Kaliputu, Bapak Wodiyo Promono, mengungkapkan, "Kalian beruntung KKN di sini pada bulan Juli, dikarenakan bertepatan dengan diselenggarakannya acara Tebokan. Desa Kaliputu sering menjadi tempat bagi mahasiswa dari berbagai kampus di Kudus maupun luar Kudus untuk menjalani kegiatan KKN, namun baru kali ini tim KKN dari Unnes bisa bertepatan dengan acara Tebokan."

Hal tersebut menjadi momentum yang baik bagi mahasiswa Unnes untuk mengenal lebih jauh potensi yang ada di Desa Kaliputu dan ikut andil dalam mempromosikan potensi tersebut. Partisipasi dalam acara tradisional seperti Tebokan Jenang tidak hanya memperkaya pengalaman para mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal. Kegiatan KKN di Desa Kaliputu ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar, baik bagi mahasiswa Unnes maupun masyarakat setempat, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan kekayaan budaya dan potensi ekonomi yang dimiliki oleh desa tersebut.

Acara Kirab Tebokan dimulai pukul satu siang hingga pukul lima sore. Kirab ini diikuti oleh 18 RT dari 3 RW yang ada di Desa Kaliputu. Setiap RT menampilkan kreasi tebokan mereka masing-masing. Pada akhir acara, diumumkan pemenang untuk RT dengan kreativitas terbaik. Adapun juara harapan 3 diraih oleh RT 01/RW 01, juara harapan 2 diraih oleh RT 05/RW 02, juara harapan 1 diraih oleh RT 03/RW 01, juara 3 diraih oleh RT 01/RW 03, juara 2 diraih oleh RT 02/RW 03, dan juara 1 diraih oleh RT 04/RW 02.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Sejarah Tebokan Jenang

Dahulu terdapat kisah yang menjadikan desa tersebut menjadi pusat produksi jenang. Konon, cucu Mbah Depok Sopoyono hanyut di sungai dan setelah ditemukan, dinyatakan meninggal. Namun, pada waktu yang bersamaan, terdapat dua wali, yaitu Sunan Kudus dan Raden Syaridin.

Sunan Kudus menyatakan bahwa anak itu telah meninggal dunia, sementara Raden Syaridin berpendapat bahwa dia masih hidup. Setelah berdebat beberapa kali, akhirnya Raden Syaridin menyarankan untuk membuatkan Bubur Gamping untuk si cucu. Bubur Gamping adalah makanan yang terbuat dari beras dengan sedikit tambahan garam. Setelah diberi makan bubur tersebut, cucu Mbah Depok Sopoyono terbangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun