Bletok, KKN UMD 403 - Desa Bletok merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo. Desa Bletok terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Pesisir, Dusun Krajan, Dusun Kidul, dan Dusun Taman. Penduduk laki-laki berjumlah 1424 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 1517 jiwa.
Mata pencaharian sebagian masyarakat sebagai petani dan nelayan. Hal tersebut karena Desa Bletok berbatasan langsung dengan Selat Madura. Potensi desa Bletok pada hasil pertanian didominasi oleh padi dan jagung, namun petani juga menanam tanaman pangan lainnya, seperti cabe rawit, terong, dan kacang panjang. Selain potensi pertanian, Desa Bletok memiliki potensi perikanan yaitu ikan, udang, dan kerang.
Budidaya ikan kerapu dan udang faname yang dikelola langsung oleh warga yang mendapat pendampingan dari BPBAP (Balai Perikanan Budidaya Air Payau) Kabupaten Situbondo.
Terdapat warga Desa Bletok yang mengembangkan hasil limbah cangkang kerang menjadi kerajinan kerang seperti gorden, baki makanan, tempat tisu, dan masih banyak kerajinan cangkang kerang lainnya. Kerajinan kerang yang dihasilkan oleh warga Bletok sebagian besar dikirim ke luar daerah seperti Yogyakarta dan Bali.
Potensi Desa Bletok yang melimpah dari hasil pertanian dan perikanan kurang dimanfaatkan secara efisien sehingga nilai jualnya masih rendah.
Menurut Pak Ahmad Bajuri Sholeh sebagai kepala desa Bletok, “Warga desa Bletok mayoritas memiliki pemikiran yang instan dan money oriented sehingga hasil panen langsung dijual kepada tengkulak tanpa adanya usaha penambahan nilai jual hasil panen”.
Namun didesa bletok juga terdapat beberapa UMKM baik yang sudah memiliki merk dagang maupun yang belum.
Salah satu UMKM yang sudah memafaatkan hasil potensi adalah pembibitan benih kerapu, kerapu yang dibibitkan adalah jenis kerapu campuran antara kerapu macan dan kerapu kertang. Menurut pak Rahman sebagai pemilik balai benih kerapu,“jenis kerapu campuran yang dibudidayakan di kolam pembenihan merupakan jenis kerapu yang mudah perawatannya dan perkembangannya lebih cepat”.
Tempat pembudidayaan kerapu ditempatkan didekat pantai karena air kolam diambil langsung dari laut. Pekerja harus menjaga kestabilan suhu air dan juga memberikan makanan tepat waktu karena ikan kerapu merupakan ikan kanibal.
Kerapu diberikan 2 jenis makanan yaitu sentrat dan makanan hidup sejenis artemia. Pak kiki salah satu pekerja di BBK(Balai Benih Kerapu) menjelaskan bahwa,”usia siap panen kerapu ditempat pembenihan ini dipanen setiap 1,5 bulan sampai 2 bulan dengan ukuran 2-3 cm, harga per ekor nya Rp.2.300”. Setelah dipanen dari tempat pembenihan, benih kerapu ditempatkan ke kolam tambak di laut.
Modal yang dikeluarkan oleh pengusaha pembenihan kerapu berkisar 50 jutaan dan omsetnya mencapat 300 juta sekali periode panen. Hasil budidaya kerapu biasanya dikirim ke Bali dan diekspor ke Vietnam dan Malaysia.