Selanjutnya, yaitu cara berpikir remaja. Menurut tokoh psikologi yaitu Jean Piaget, usia individu yang berkisar antara 11 dan 15 tahun hingga dewasa cara berpikir mereka lebih abstrak dan logis.Â
Mereka mengembangkan gambaran tentang keadaan yang ideal serta sistematis ketika memecahkan masalah. Misalnya, remaja mulai memikirkan masa depan dan hal-hal ideal yang mereka inginkan.
Pembahasan selanjutnya yaitu mengenai perkembangan sosioemosi remaja. Pada poin ini mencakup usaha remaja untuk memahami diri sendiri dan mencari identitas.Â
Identitas merupakan gambaran diri individu yang mencakup identitas politik, identitas spiritual, identitas pekerjaan, identitas relasi, identitas budaya, minat, hobi, karakteristik kepribadian, dan identitas fisik.Â
Ketika remaja berhasil menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tentang dirinya atau bisa mengatasi konflik identitas yang dialami, maka remaja akan akan dapat tumbuh dengan sesuai dengan keinginanan dan tujuan hidupnya.Â
Namun, remaja yang mengalami kebingungan identitas atau tidak berhasil mengatasi konflik identitas akan cenderung untuk mengisolasi diri dari lingkungannya atau mengikuti lingkungan tersebut sehingga remaja akan kehilangan identitas dirinya. Untuk itu, remaja perlu mengeksplorasi dan berkomitmen untuk menyelesaikan krisis identitas yang dialami.
Perkembangan remaja tentunya tidak terlepas dari pengawasan oleh orang tua. Pengawasan yang dimaksud yaitu mengawasi setiap pilihan yang remaja pilih seperti dalam hal pertemanan, aktivitas, dan pendidikan. Orang tua memerankan peran penting dalam remaja.Â
Studi mengatakan bahwa remaja lebih terbuka kepada orang tua ketika orang tua menanyai mereka. Remaja yang memiliki kelekatan yang aman (secure attachment) dengan orang tuanya, maka remaja cenderung merasa nyaman dalam berelasi, memiliki relasi yang khusus, dan mandiri.Â
Sementara remaja yang memiliki kelekatan kurang aman (insecure attachment) cenderung memiliki perasaan curiga dengan relasi yang dimiliki, menjaga jarak, dan menghindar dari masalah.Â
Masa remaja juga diwarnai dengan pertemanan dengan teman sebaya dan juga persahabatan. Teman sebaya adalah individu yang memiliki usia atau tingkat kedewasaan yang hampir sama. Tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya lebih besar.Â