Bentuk yang berbentuk seperti perahu atau bahtera yang berlayar mengarungi lautan yang luas. Dimana manusia selema ia hidup akan menaiki bahtera kehidupan, manusia tiap waktunya akan melewati segala macam kondisi baik itu senang, susah, sedih, kecewa dan hal tak terduga lainnya seperti halnya lautan yang tidak seorangpun tau apa yang akan dilalui didepannya.Â
Manusia akan berlayar dalam hidupnya dengan sandaran akhir yaitu daratan kehidupan selanjutnya yang abadi. Lidi yang berada di tiap sudutnya berfungsi sebagai pengunci agar bungkus takir tidak tercerai-berai bermakna  bahwa selama mengaruhi bahtera kehidupan, manusia akan terkunci atau terjaga oleh aturan yang ada. baik itu aturan hukum alam, adat istiadat, hukum sosial serta hukum tertinggi untuk setiap insan manusia yaitu hukum agama atau kepercayaan.Â
Tiap manusia yang taat dalam ajaran Tuhannya akan selamat mengarungi kehidupannya.Â
Selain itu juga takir terisi oleh berbagai macam sayuran, hasil olahan ternak, nasi yang nampak putih berseri yang didapatkan dari usaha mereka dalam mengolah kebun, hewan ternak serta mengambil segala yang ada dialam dimana disajikan untuk setiap manusia yang hadir dalam acara takiran ini bermakna bahwa segala yang manusia miliki berasal dari alam yang semua itu telah ditetapkan oleh Sang Pencipta dan bagi manusia dapat menikmatinya. Kenikmatan rezeki itu tidak hanya untuk diri sendiri melainkan rezeki orang lain yang perlu dibagikan untuk menunjukkan rasa syukur hamba kepada Tuhannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H