Mohon tunggu...
KKN KELOMPOK075
KKN KELOMPOK075 Mohon Tunggu... Administrasi - Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kelompok KKN UMP 2022 di Desa Banjarpanepen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Takiran "Menata Pikiran" Bentuk Syukur Masyarakat Banjarpanepen kepada Sang Pencipta

28 Agustus 2022   16:21 Diperbarui: 28 Agustus 2022   16:29 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia yang hidup sejatinya tak lepas hidupnya berjauhan dari alam dimana mereka akan mengharapkan hujan yang turun dari langit, tumbuhan yang tumbuh dari permukaan tanah yang subur dan segala air dan mineral yang melimpah yang berasal dari dalam bumi. 

Hal tersebut semuanya berasal dari ketetapan Allah dalam penciptaannya dimana hal tersebut menunjukkan manusia merupakan mahluk lemah yang segala sesuatu yang ia butuhkan tidak jauh dari rizqi dari sang penciptanya. Segala sesuatu yang manusia ambil dari alam perlu mereka syukuri dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta

Tiap agama masing-masing baik Islam, Kristen, Hindu, Budha dan penghayat untuk mengarahkan penganutnya dalam menjalani kehidupan dengan penuh kebajikan. Pemerintah desa bertugas dalam membantu masyarakatnya dalam menguatkan kerukunan dan toleransi umat beragam dengan menjunjung tinggi nilai adat dan budaya dalam mempererat tali silahturahmi. 

Takiran merupakan salah satu tradisi yang rutin dilakukan oleh masyarakat desa banjarpanepen tiap tahunnya, bertepatan pada waktu asyura bulan Muharram. Dalam bahasa sendiri Takiran berasal dari 2 kata yaitu nata dan pikir yang berarti menata pikiran. Makna yang dikandung dalam kegiatan ini ialah setiap manusia perlu selalu menata pikiran selama mereka hidup.


Selama kegiatan Takiran berlangsung, tiap individu dengan berbagai latarbelakang akan berkumpul menjadi satu dalam suasana harmonis. Menata pikiran menjadi lebih baik dengan menjadikan segala hal yang sudah berlalu sebagai pembelajaran hidup untuk menjadi lebih baik di masa depan. 

Tiap umat beragama akan berdoa dengan tatacaranya sendiri dengan hikmat dalam rangka menunjukkan rasa syukur kepada sang pencipta yang telah menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan segala yang ada di bumi. 

Dari yang bertunas hingga tumbuh rimbun dengan terdapat banyak buah menunjukkan hutan dan alam sekitar memberikan masyarakat banjarpanepen penghasilan dan penghidupan untuk menjalankan kehidupan sehari-hari dengan bercukupan. 

Segalanya tersedia dialam merupakan pemberian tuhan kepada hambanya yang sepatutnya bagi umat beragama yang beriman untuk mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh Tuhan.

Mayarakat Banjarpanepen dalam Kegiatan Takiran (Foto/ Media Penulis)
Mayarakat Banjarpanepen dalam Kegiatan Takiran (Foto/ Media Penulis)

Dalam takir sendiri terdapat makna yang bisa kita ambil baik dari bentuk hingga isi yang terdapat di takir sendiri memiliki arti yang sangat mendalam. Takir sendiri merupakan wadah yang terbuat dari daun pisang yang menyerupai perahu dengan tiap sudutnya baik kanan maupun kiri dibentuk dari lidi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun