Mohon tunggu...
KKNT PM Kel 9 Sidorejo Kandang
KKNT PM Kel 9 Sidorejo Kandang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di desa Sidorejo

Kami dari mahasiswa KKN-TEMATIK PENGABDIAN MASYARAKAT Kelompok 9 Universitas PGRI Madiun yang sedang melaksanakan program KKN di Desa Sidorejo Kandang Kec.Sidorejo Kab.Magetan selama 40 hari terhitung 23 Desember 2024 - 01 Februari 2025.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Kegiatan KKN-T PM UNIPMA Kelompok 8 dan kelompok 9: "Sharing Session Literasi dan Numerasi Berbasis Teknologi Digital"

10 Januari 2025   22:19 Diperbarui: 10 Januari 2025   22:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sidorejo, 7 Januari 2025 -- Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran, Kelompok 8 dan Kelompok 9 KKN-T PM UNIPMA menggelar kegiatan "Sharing Session Literasi dan Numerasi Berbasis Teknologi Digital" di SDN Sidorejo. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 7 Januari 2025, dengan tujuan memberikan wawasan kepada para guru tentang pentingnya literasi dan numerasi di era digital sekaligus bentuk kolaborasi kegiatan antara kelompok 8 dan kelompok 9 KKN-T PM UNIPMA 2025.

Kolaborasi antara Kelompok 8 dan Kelompok 9 KKN-T PM UNIPMA dalam menggelar kegiatan "Sharing Session Literasi dan Numerasi Berbasis Teknologi Digital" merupakan langkah strategis yang dilatarbelakangi oleh kesamaan tujuan dan semangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekolah, khususnya dalam aspek literasi dan numerasi di era digital. Salah satu alasan utama terjadinya kolaborasi ini adalah karena pemateri yang berasal dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) masing-masing kelompok, yaitu Bapak Andria M.Kom., MTA., MCE., MOS., MTCRE., CITPM., MCF.  yang merupakan DPL Kelompok 9 dan Dr. Erawan Kurniadi, S.Si., M.Pd. yang merupakan DPL Kelompok 8 yang memiliki keahlian dan latar belakang pendidikan yang mendalam di bidang teknologi dan pendidikan.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari kepala sekolah SDN Sidorejo yang mengapresiasi semangat kolaborasi antar kelompok dalam menyelenggarakan acara yang sangat bermanfaat ini. Selanjutnya, sambutan dari perwakilan UNIPMA atau ketua pelaksana program kerja kolaborasi, yaitu Anis Latifah Widiastuti. Acara ini dihadiri oleh para guru SDN Sidorejo, dan SDN Getasanyar 1 yang sangat antusias untuk mengikuti sesi berbagi pengetahuan.

Dalam sesi pertama kegiatan "Sharing Session Literasi dan Numerasi Berbasis Teknologi Digital", Bapak Andria M.Kom., MTA., MCE., MOS., MTCRE., CITPM., MCF. menjelaskan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan literasi, termasuk penggunaan aplikasi dan perangkat digital yang dapat membantu siswa dalam menguasai media pembelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Bapak Andria juga menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, agar siswa tidak hanya menguasai literasi digital tetapi juga memiliki kemampuan literasi yang lebih baik melalui berbagai platform digital yang mudah diakses. Beliau memberikan salah satu contoh platform yang menyediakan media pembelajaran interaktif berbasis digital yang dapat digunakan oleh para guru. Salah satu media yang beliau tampilkan adalah desain pembelajaran interaktif menggunakan Canva, sebuah platform desain grafis yang memungkinkan pembuatan berbagai materi pembelajaran dengan tampilan menarik dan mudah diakses.

Bapak Andria menunjukkan cara mengexplore materi pembelajaran interaktif dan pembuatan bahan ajar menggunakan Canva, yang dapat digunakan untuk mengajarkan konsep literasi kepada siswa. Dengan Canva, guru dapat membuat desain visual yang mendukung pembelajaran, seperti infografis, grafik, dan kuis interaktif, yang membuat materi pembelajaran lebih mudah dipahami dan menarik bagi siswa.

Contoh yang diberikan Bapak Andria adalah explore materi tentang siklus air, di mana guru dapat langsung mendapatkan materi pembelajaran presentasi Interaktif. Canva menyediakan berbagai template presentasi yang bisa disesuaikan untuk membuat slide pembelajaran yang menarik. Guru dapat menambahkan gambar, grafik, animasi, dan teks interaktif untuk menjelaskan konsep-konsep pembelajaran

Canva juga memungkinkan guru untuk membuat berbagai elemen desain lainnya, seperti diagram dan animasi sederhana, yang dapat membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih menyenangkan. Dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis digital seperti ini, Bapak Andria berharap para guru dapat lebih kreatif dan efektif dalam mengajarkan materi literasi kepada siswa, serta meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang cybersecurity awarness melalui video yang ditampilkan: Pentingnya Perlindungan Data di Era Digital. Video menjadi salah satu media yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan, terutama dalam meningkatkan kesadaran tentang cybersecurity (keamanan siber). Dalam konteks ini, video digunakan Bapak Andria untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan institusional, serta bagaimana cara melindungi diri dari ancaman siber yang semakin berkembang.

Sesi kedua dari "Sharing Session Literasi dan Numerasi Berbasis Teknologi Digital" diisi oleh Dr. Erawan Kurniadi, S.Si., M.Pd., seorang akademisi dan dosen pendidikan yang berkompeten di bidang teknologi pembelajaran. Dalam kesempatan ini, Dr. Erawan membahas topik yang sangat relevan di era digital, yaitu "Inisiasi Keterampilan Berpikir Kritis dalam Kajian Numerasi Era Teknologi Digital". Fokus utama pembahasan beliau adalah pada penggunaan platform digital berbasis AI (Artificial Intelligence), seperti ChatGPT, untuk mendukung pengembangan keterampilan numerasi, khususnya dalam konteks pendidikan dasar.

Dr. Erawan membuka sesi dengan menjelaskan pentingnya keterampilan berpikir kritis dalam konteks numerasi, yang tidak hanya terbatas pada kemampuan menghitung atau memecahkan soal matematika, tetapi juga pada bagaimana cara menganalisis, mengevaluasi, dan mengkritisi informasi atau jawaban yang diberikan, baik oleh manusia maupun oleh mesin atau AI. Dalam dunia pendidikan yang semakin dipenuhi dengan teknologi, kemampuan berpikir kritis menjadi keterampilan yang tidak bisa dilewatkan, terutama saat berhadapan dengan platform berbasis AI yang semakin banyak digunakan di ruang kelas.

Sebagai contoh konkret, Dr. Erawan mengajak peserta untuk mengenal lebih dalam tentang cara-cara menggunakan AI untuk mendukung pembelajaran numerasi, seperti menggunakan platform seperti ChatGPT dalam menjawab soal-soal numerasi atau menyediakan solusi yang dapat membantu siswa memahami konsep-konsep matematika secara lebih efektif. Namun, beliau juga menekankan bahwa meskipun AI dapat memberikan jawaban dengan cepat dan akurat, kemampuan untuk menganalisis dan mengkritisi jawaban tersebut sangat penting agar siswa tidak hanya menerima jawaban begitu saja tanpa pemahaman yang mendalam.

Pretest: Evaluasi Pemahaman Awal

Sebagai bagian dari sesi ini, Dr. Erawan memberikan empat contoh soal pretest numerasi kepada para peserta, yang merupakan guru-guru dari SDN Sidorejo dan SDN Getasanyar 1. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pemahaman dasar peserta terhadap konsep-konsep numerasi yang akan dibahas lebih lanjut. Pretest ini bukan hanya berfungsi untuk mengukur kemampuan awal, tetapi juga untuk membuka diskusi tentang bagaimana soal-soal numerasi dapat dihadapi menggunakan teknologi, serta bagaimana teknologi seperti AI dapat membantu mempercepat pemecahan masalah matematika.

Sharing & Dialogue: Critical Thinking dalam Numerasi Berbasis Teknologi

Setelah pretest, Dr. Erawan melanjutkan dengan sesi Sharing & Dialogue, di mana beliau mengajak para peserta untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai pentingnya keterampilan berpikir kritis dalam numerasi berbasis teknologi. Salah satu hal yang menjadi sorotan utama adalah bagaimana cara mengkritisi jawaban dari AI. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk berpikir kritis tentang jawaban-jawaban yang diberikan oleh ChatGPT, sebuah platform AI yang sering digunakan untuk membantu menyelesaikan soal-soal matematika dan numerasi.

Dengan memanfaatkan pendekatan kritis, peserta diminta untuk tidak hanya menerima jawaban AI, tetapi untuk mengevaluasi proses yang digunakan AI dalam menghasilkan jawaban tersebut. Apakah AI memberikan jawaban yang benar? Apakah ada kemungkinan kesalahan atau kekeliruan dalam proses perhitungan?

Hal ini membuka wawasan baru bagi para guru tentang bagaimana teknologi dapat digunakan tidak hanya untuk membantu belajar, tetapi juga untuk menstimulasi kemampuan berpikir kritis. Dr. Erawan mengajak para guru untuk berperan aktif dalam membangun keterampilan berpikir kritis dengan cara mengajak mereka berdialog dan mempertanyakan berbagai hal terkait dengan jawaban yang diberikan oleh AI. Beliau mengatakan keterampilan berpikir kritis dapat memberikan solusi tanpa celah sedikitpun.

Posttest: Mengukur Kemajuan dengan Keterampilan Berpikir Kritis

Sebagai penutup dari sesi ini, Dr. Erawan mengajak para peserta untuk melakukan posttest, yaitu menjawab kembali soal-soal numerasi yang sama seperti pada pretest, tetapi kali ini dengan pendekatan yang lebih kritis. Para peserta diminta untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis yang telah dipelajari selama sesi untuk menilai ulang setiap soal dan jawaban yang diberikan. Dengan cara ini, para guru diharapkan tidak hanya memecahkan soal dengan benar, tetapi juga dengan pemahaman yang mendalam dan kemampuan untuk menjelaskan proses penyelesaiannya.

Melalui posttest ini, Dr. Erawan ingin menunjukkan bahwa berpikir kritis tidak hanya mempengaruhi cara seseorang memecahkan masalah, tetapi juga meningkatkan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan efektif. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang proses dan konteks, akan lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di masa depan, baik di dunia nyata maupun dalam konteks digital.

Sesi kedua ini memberi wawasan yang sangat penting tentang bagaimana keterampilan berpikir kritis dapat dimasukkan dalam pembelajaran numerasi berbasis teknologi digital. Dr. Erawan berhasil menunjukkan bahwa penggunaan AI, seperti ChatGPT, bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai alat untuk melatih kemampuan analisis dan evaluasi. Dengan pendekatan ini, para guru tidak hanya diajak untuk mengenal teknologi, tetapi juga untuk mengintegrasikan proses berpikir kritis dalam setiap aspek pembelajaran, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian plakat dari kelompok 8 dan 9 KKN-T PM UNIPMA untuk SDN Sidorejo dan SDN Getasanyar 1. 

Penyerahan Plakat kepada kepala sekolah SDN Getasanyar 1
Penyerahan Plakat kepada kepala sekolah SDN Getasanyar 1

penyerahan plakat kepada kepala sekolah SDN Sidorejo
penyerahan plakat kepada kepala sekolah SDN Sidorejo
Kegiatan "Sharing Session Literasi dan Numerasi Berbasis Teknologi Digital" ini ditutup dengan harapan bahwa para guru di SDN Sidorejo dan SDN Getasanyar 1 dapat terus mengembangkan kompetensi literasi dan numerasi dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada. Kolaborasi antara Kelompok 8 dan Kelompok 9 KKN-T PM UNIPMA ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya sinergi antara akademisi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.

Semoga acara ini dapat menginspirasi dan memberikan manfaat yang besar bagi dunia pendidikan, terutama di desa Sidorejo, dan desa Getasanyar dalam menciptakan generasi yang melek teknologi dan mampu bersaing di dunia global.

Tetap Semangat untuk Belajar dan Berinovasi!

Tim KKN-T PM UNIPMA Kelompok 8 & 9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun