Mohon tunggu...
KKNT Teknologi Pangan UMM
KKNT Teknologi Pangan UMM Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN-Tematik Desa Gunungrejo

Kuliah Kerja Nyata Tematik Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengangkat Komoditas Desa, Mahasiswa KKN-Tematik UMM Mengadakan Pelatihan Pengolahan Kopi di Desa Gunungrejo

31 Januari 2022   17:00 Diperbarui: 2 Februari 2022   15:17 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tim KKN-Tematik  Bersama Warga Desa Gunungrejo dan Komunitas Kopi (Dokpri)

Minggu, 28 November 2021, Mahasiswa peserta KKN Tematik Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang dalam melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan pendanaan untuk mengikuti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbud tahun anggaran 2021 mengadakan acara pelatihan dan pengolahan kopi di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. 

Pelatihan pengolahan kopi tersebut dilaksanakan tak hanya dari Tim KKN-T namun juga bekerja sama dengan Komunitas Kopi Malang yang bertempat di Balai Desa Gunungrejo.

Proses Sortasi Kopi Bersama Warga Desa Gunungrejo dan Komunitas Kopi (Dokpri)
Proses Sortasi Kopi Bersama Warga Desa Gunungrejo dan Komunitas Kopi (Dokpri)

Desa Gunungrejo merupakan penghasil kopi, produk hortikultura. Produksi kopi mencapai 50% dari total hasil pertanian, dengan jenis kopi yang dihasilkan yaitu Robusta dan Arabica'. 

Produksi Tanaman kopi yang ada di Desa Gunungrejo Kecamatan Singosari banyak tumbuh liar dan masih sedikit yang dibudidayakan, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan terhadap pengolahan kopi oleh masyarakat. 

Pada umumnya, pengolahan tanaman kopi hanya dilakukan dengan cara pengeringan dan selanjutnya kopi glondong yang baru dipanen oleh petani akan dijual langsung kepada tengkulak tanpa adanya pengelolaan secara lanjut dengan kisaran harga Rp. 3.000 - Rp. 5.000,-. Harga jual kopi tanpa pengolahan yang rendah belum mampu untuk meningkatkan perekonomian petani kopi. 

Target dari pelatihan ini ialah badan usaha milik desa, kelompok tani, dan kelompok kerja dalam proses pengolahan pasca panen. Kurangnya pengetahuan dan wawasan pengolahan kopi di lingkup petani dan pengolah kopi pasca panen menjadi kendala dalam berkembangnya produk kopi di desa ini. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengolahan pasca panen kopi agar hasil produksi dapat bersaing di pasaran dan menjadi salah satu hasil komoditas unggulan di Desa Gunungrejo. 

Selama ini para petani hanya melakukan penanaman, pemanenan dan langsung menjualnya. Kegiatan ini kurang efisien karena jika mempertimbangkan peluang bisnis kopi saat ini maka diperlukan solusi untuk meningkatkan nilai jual kopi. Konsep inti pemasaran salah satu kegiatannya meliputi proses produksi. 

Produksi disini tentu saja merupakan kegiatan untuk menambah nilai jual suatu produk. Jadi jika melihat kegiatan yang dilakukan oleh kelompok petani ini, mereka tidak melakukan kegiatan tersebut, sehingga kopi yang mereka jual tidak memiliki nilai tambah dan harga rendah

Oleh karena itu maka tujuan pelatihan yang dilakukan di Desa Gunungrejo, dengan sasaran Bumdes, kelompok petani kopi, dan kelompok kerja yang terdiri dari 15 orang, untuk membentuk masyarakat yang mandiri dan meningkatkan penghasilan kelompok petani kopi. Harapannya dengan adanya pelatihan yang diberikan kemampuan para petani untuk bisa memperoleh sumber pendapatan yang tinggi akan terpenuhi. 

Pelatihan pengolahan bersama Komunitas kopi ini berjalan lancar dan sukses, banyak warga yang antusias dalam acara tersebut. Seperti bertanya tentang materi yang sedang dijelaskan, sampai ingin mencoba kopi dari berbagai sumber dan tenunya kopi dari Desa Gunungrejo itu sendiri.

Proses Penyeduhan Kopi Arabika dan Robusta Oleh Komunitas Kopi (Dokpri)
Proses Penyeduhan Kopi Arabika dan Robusta Oleh Komunitas Kopi (Dokpri)

"Saya berharap dalam kondisi Indonesia saat ini UMKM di Desa Gunungrejo ini kayak lebih dikembangkan dengan bantuan teman-teman yang sudah sadar akan pentingnya edukasi kepada bapak yang benar benar ingin tahu cara memasarkan produk agar laku di pasaran dengan jangkauan yang luas" ucap Arfian salah satu narasumber dari Komunitas Kopi. "Sayang sekali jika di suatu daerah tidak punya ciri khas atau sesuatu daya tarik dari wisatawan lokal untuk ke desa, padahal banyak sekali potensi yang melimpah bisa jadi daya tarik untuk wisatawan atau orang yang daang ke Desa Gunungrejo" tambahnya

Warga Desa Mencoba Hasil Seduh Kopi (Dokpri)
Warga Desa Mencoba Hasil Seduh Kopi (Dokpri)

Bapak Sanuri selaku perwakilan kelompok tani mengutarakan rasa senangnya "Alhamdulillah saya menambah pengalaman biar tahu proses kopi, secara penanaman, pengolahan, memetiknya, dan cara menjual malah senang saya ada pelatihan seperti ini"

  "Untuk masyarakat gunungrejo mudah mudahan dengan adanya kegiatan ini atau pelatihan seperti  ini nantinya masyarakat yang belum tahu menjadi tahu yg tahu menjadi paham. Lebih memahami penanaman sampai pengolahan kopi yang bagus itu ternyata begini, kan juga bisa meningkatkan perekonomian" ucap Pak Bidyo selaku perwakilan Kelompok Tani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun