Terdapat juga orang tua yang tidak dapat memfasilitasi kuota dan perangkat seperti laptop dan handphone untuk anak mereka. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran daring saat pandemi covid 19.
Kemudian juga terdapat masalah pada siswa dan guru tentang kurangnya pemahaman terkait penggunaan teknologi. Beberapa Siswa dan guru tersebut tidak mampu untuk menggunakan media zoom meeting maupun google meeting dalam pembelajaran daring. Sehingga pelaksanaan pembelajaran daring dilakukan melalui Grup WhatsApp saja.Â
Pemberian materi, tugas siswa serta sumber referensi terkait mata pelajaran dibagikan melalui Grup WhatsApp. Kemudian juga guru menggunakan fitur voice note pada WhatsApp  untuk merekam penjelasan materi yang akan diberikan siswa.Â
Namun juga terdapat beberapa guru yang dapat menggunakan media zoom meeting dan google meeting dalam pembelajaran daring, walaupun pelaksanaanya tidak begitu maksimal.
Mengesampingkan terkait permasalahan yang dihadapi oleh guru, siswa, dan orang tua siswa, ternyata pembelajaran daring juga memiliki sisi positif. Banyak orang tua juga yang merasa senang dengan adanya pembelajaran daring, karena orang tua dapat memantau langsung aktivitas anak sehari hari dan interaksi dengan anak juga dapat lebih banyak.Â
Namun orang tua juga tetap menginginkan bahwa pembelajaran secara tatap muka dapat berjalan kembali. Harapan tersebut mendapatkan respon dari kemendikbud, dimana akan ada wacana terkait pembukaan pembelajaran tatap muka pada juli 2021. Sehingga pembelajaran daring dapat segera diganti dengan pembelajaran tatap muka seperti kondisi sebelum pandemi covid 19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H