Mohon tunggu...
kkn sukosari 230
kkn sukosari 230 Mohon Tunggu... Lainnya - Kelompok Mahasiswa KKN Universitas Jember Membangun Desa 2024

KKN UMD 230 UNEJ terdiri dari sekumpulan anggota yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama demi membangun desa menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Olahan Kelor Guna Pencegahan Stunting oleh KKN UMD 230 UNEJ di Desa Sukosari

2 Agustus 2024   21:07 Diperbarui: 2 Agustus 2024   21:09 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tanggapan masyarakat desa sukosari terhadap hasil olahan kelor/dokpri

Jember, 31 Juli 2024 - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (UNEJ) Membangun Desa (UMD) 230 mengadakan sosialisasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang pada hari Rabu, 31 Juli 2024. Acara ini berlangsung di Balai Desa Sukosari dan dihadiri oleh ibu-ibu yang mempunyai bayi pada tiap posyandu dan ibu kader dalam upaya pencegahan stunting.

Kelor merupakan tanaman yang mengandung nutrisi tinggi yaitu berbagai macam vitamin, mineral, asam amino, antioksidan, dan senyawa anti-inflamasi. Kelor direkomendasikan dalam campuran Makanan Pendamping ASI (MPASI) seperti nugget dan puding kelor yang diperuntukkan untuk anak. Hal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gizi tumbuh kembang bayi sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.

Kegiatan ini diawali dengan sesi sosialisasi oleh Ibu Tri Lestari, Amd. Keb. selaku bidan Desa Sukosari. Beliau menyampaikan bahwa nugget dan puding kelor dapat digunakan sebagai pilihan MPASI.

 "Stunting tidak hanya dapat terjadi pada keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, namun bergantung pada pola asuh dan asupan gizi anak. Oleh karena itu, nugget dan puding kelor ini dapat digunakan sebagai MPASI yang tentunya sangat menarik perhatian anak-anak dengan rasa yang lezat," ujar Ibu Tri Lestari, Amd. Keb.

Agenda selanjutnya adalah demonstrasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor oleh mahasiswa KKN UMD 230 UNEJ. Dalam sesi ini, para peserta dipandu langkah demi langkah hingga seluruh peserta memahami proses pembuatan dan teknik memasak yang benar. Demonstrasi ini juga melibatkan beberapa peserta untuk ikut mempraktekkan proses pembuatan nugget dan puding kelor.

demonstrasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor/dokpri
demonstrasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor/dokpri

Pelatihan ini disambut dengan baik oleh masyarakat desa. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam seluruh rangkaian acara pelatihan ini. Masyarakat terlihat memperhatikan secara seksama bahkan aktif selama sesi tanya jawab.

"Ternyata kelor bisa dibuat nugget dan puding juga ya. Rasanya enak dan cocok untuk anak-anak. Apalagi di sekitar rumah juga banyak tanaman kelor," ujar Bu Leli, salah satu warga Desa Sukosari.

antusiasme masyarakat desa saat demonstrasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor/dokpri
antusiasme masyarakat desa saat demonstrasi pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor/dokpri

Sosialisasi dan pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari perangkat Desa Sukosari. Sekretaris desa yaitu Bapak Ahmad Fauzan dalam sambutannya beliau menyampaikan, "Selama ini warga Desa Sukosari hanya mengenal kelor sebagai olahan sayur tanpa mengetahui bahwa kelor juga bisa diolah menjadi nugget dan puding yang banyak manfaatnya. Pertama, bisa mencegah stunting pada anak-anak. Kedua dan yang paling penting adalah bisa mengurangi anak-anak beli jajan mahal-mahal jadi lebih hemat."

Menurut Koordinator Desa (Kordes) KKN UMD 230, Grenaldy Reyhan Erianto, "Sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan sangat berguna untuk mencegah stunting pada anak di Desa Sukosari. Kami memilih daun kelor sebagai bahan utama selain karena nutrisinya yang tinggi, kelor mudah ditemukan di lingkungan sekitar dan harapannya juga nanti akan ada di pawon urip pada masing-masing posyandu," ujarnya.

tanggapan masyarakat desa sukosari terhadap hasil olahan kelor/dokpri
tanggapan masyarakat desa sukosari terhadap hasil olahan kelor/dokpri

Melalui sosialisasi dan pelatihan pembuatan nugget dan puding kelor ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam memanfaatkan tanaman sekitar. Bagi ibu-ibu yang memiliki bayi dengan kondisi stunting diharapkan juga dapat lebih teratasi dengan adanya pelatihan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun