Kuningan, Jumat 30 Agustus 2024 – Kegiatan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) di Desa Sangkanurip telah resmi ditutup melalui acara Penarikan Mahasiswa KKN Kamis, 29 Agustus lalu. Acara ini menandai berakhirnya program yang telah berlangsung selama kurang lebih dua bulan, di mana mahasiswa terlibat aktif dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Program KKN yang diikuti oleh 20 mahasiswa ini merupakan bagian dari program wajib universitas untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah. Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar dipilih sebagai lokasi KKN tahun ini karena dianggap memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun pendidikan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sangkanurip, Bapak Gunawan Wibiksana, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi mahasiswa KKN selama berada di desa tersebut. Beliau menyoroti berbagai program yang telah dijalankan oleh mahasiswa, seperti pelatihan keterampilan digital marketing, program edukasi untuk anak-anak sekolah dasar, pengajuan dan pemerhatian terhadap budaya desa, serta pembangunan fasilitas umum.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Kuningan. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat, tetapi juga membantu kami dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di desa ini,” ujar Bapak Kepala Desa dalam sambutannya.
Salah satu program unggulan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN adalah program pelatihan digital marketing untuk pelaku UMKM di Desa Sangkanurip. Program ini berfokus pada peningkatan keterampilan dalam memasarkan, memanajemen, hingga perencanaan bisnis bagi pelaku usaha UMKM. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan peluang ekonomi tambahan bagi masyarakat, terutama bagi kaum usaha mikro yang ingin membantu meningkatkan perekonomian keluarga.
Menurut Ketua Kelompok KKN, Nur Aripin, program ini mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat. “Kami melihat antusiasme yang luar biasa dari pelaku usaha UMKM di Desa Sangkanurip. Mereka sangat bersemangat untuk belajar hal-hal baru yang dapat membantu mereka dalam menghasilkan pendapatan tambahan. Harapan kami, setelah kami meninggalkan desa ini, keterampilan yang telah diajarkan dapat terus dikembangkan dan bermanfaat bagi mereka,” ujar Nur Aripin.
Selain pelatihan keterampilan, mahasiswa KKN juga aktif mengadakan program edukasi bagi anak-anak sekolah dasar di Desa Sangkanurip dengan peluncuran program Rumah Belajar. Program ini meliputi pembelajaran tambahan di luar jam sekolah, yang mencakup materi-materi seperti bahasa Inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa, serta memberikan motivasi kepada anak-anak untuk terus semangat belajar.
Tidak hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat, mahasiswa KKN juga berperan aktif dalam pembangunan dan peningkatan fasilitas umum di Desa Sangkanurip. Salah satu proyek yang telah diselesaikan adalah membersamai warga dalam pembangunan jalan desa. Proyek ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam kemudahan akses mobilitas.
Dalam sambutannya, Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Lousy Loustiawati, S.Sn., M.Sn., menyampaikan rasa bangganya terhadap mahasiswa yang telah menjalankan program KKN ini dengan sangat baik. Beliau juga berharap agar kerjasama yang telah terjalin antara mahasiswa dan masyarakat Desa Sangkanurip dapat terus berlanjut, meskipun program KKN telah selesai.
“Saya bangga melihat bagaimana mahasiswa dapat beradaptasi dengan baik dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. KKN ini bukan hanya sekadar program akademis, tetapi juga merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang harus terus kita jaga dan kembangkan,” ujar Ibu Lousy Loustiawati, S.Sn., M.Sn., dalam sambutannya.
Penarikan mahasiswa KKN ini ditutup dengan serangkaian acara perpisahan yang penuh haru. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan Program KKN Desa Sangkanurip memberikan cinderamata sebagai tanda kenang-kenangan. Banyak mahasiswa yang mengungkapkan rasa syukur atas pengalaman berharga yang mereka dapatkan selama tinggal di desa tersebut.
“Pengalaman KKN di Desa Sangkanurip ini sangat berkesan bagi kami. Kami belajar banyak tentang bagaimana cara berinteraksi dengan masyarakat, serta bagaimana menerapkan ilmu yang kami pelajari di dunia nyata. Kami berharap, apa yang kami lakukan di sini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
Dengan berakhirnya program KKN ini, diharapkan Desa Sangkanurip dapat terus berkembang dan maju, serta program-program yang telah diinisiasi oleh mahasiswa dapat dilanjutkan oleh masyarakat setempat. KKN bukan hanya tentang mengabdi selama beberapa bulan, tetapi juga tentang meninggalkan Legacy (warisan) yang positif serta bermanfaat dalam jangka waktu panjang.
Penulis: Topan S.M., Intania P.D., Rifki A.R.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H