Cara membuat pupuk organik padat dari kotoran kambing memerlukan metode yang tepat agar hasilnya lebih maksimal. Sehingga penggunaan pupuk organik padat untuk menyuburkan tanaman bisa benar-benar terasa.
Karena jika salah metode atau pupuk belum matang lalu di aplikasikan ke tanah maka penyerapan pupuk akan kurang maksimal. Metode pembuatan pupuk organik padat yang tepat juga bisa membantu kita untuk mendapatkan pupuk organik padat terbaik untuk media tanam kita nantinya.
Untuk pembuatan padat dari feses kambing diperlukan bahan-bahan antara lain :
Bahan-bahan yang dipergunakan:
- Feses kambing 1 ton;
- 1,5 liter tetes tebu;
- 1 botol EM4;
- Rumen dan Bekatul 20 kg;
- Air bersih.
Alat-alat yang dipergunakan :
- Cangkul;
- Terpal;
- Ember;
- Gembor
Cara Pembuatan :
- Hancurkan terlebih dahulu feses kambing menggunakan alat atau secara manual, dan pisahkan dari bahan pengganggu seperti ranting, plastik, dan serangga;
- Siapkan tempat atau hamparan dimana pupuk nantinya tidak tergenang air ketika hujan dan tidak terkena sinar matahari langsung (Tempat teduh);
- Lakukan proses pencampuran bahan. Buat lapisan-lapisan agar proses pencampuran lebih mudah dan merata;
- Siapkan tetes tebu, EM4 dan larutkan dalam air, lalu siramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air menjadi berkisar 30-40%, pada proses penyiramanan usahakan untuk juga diaduk agar lebih merata;
- Buat lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, lalu buat lapisan baru dengan mencangkul dari salah satu sisi yang searah hingga menimbulkan timbunan baru, indikator telah meratanya proses penyiraman yaitu dengan tekstur tanah yang menggumpal saat digenggam atau tidak mudah hancur dan ketika diperas air tidak menetes;
- Lakukan kearah sebaliknya, kemudian timbun dan tutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga terpal tidak mudah dibuka;
- Diamkan selama satu minggu, kemudian buka terpal dan timbun diaduk untuk tujuan pemberian aerasi pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang berhasil ditandai dengan timbulnya panas yang dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan, sebenarnya, proses pembalikan bahan saat pengomposan berlangsung bertujuan agar pengomposan terjadi secara aerobik (bukan anaerobik) atau dengan melibatkan udara.
- Tutup rapat sampai kira-kira dua minggu kompos sudah bisa digunakan. Sebelumnya kompos sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu agar bau amoniaknya berkurang.
Tanda pupuk kotoran kambing sudah matang biasanya teksturnya halus, lebih hitam, dan baunya tidak menyengat, jika dipegang terasa gembur (remah atau mudah terurai). Pupuk ini bisa digunakan untuk pengolahan tanah, saat membuat media tanam dalam pot, atau pemupukan tanaman.
Menurut penelitian, hasil pupuk organik yang melalui proses aerobik lebih baik jika dibandingkan pupuk yang melalui proses anaerobik. Berikut keuntungan yang diperoleh jika kita mengolah pupuk organik secara aerobik:
- Proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat yakni hanya 4 -- 6 minggu, namun jika tidak diaduk maka pengomposan dapat mencapai waktu 24 minggu.
- Pengomposan secara aerobik tidaklah menghasilkan gas yang berbau menyengat
- Proses aerobik memungkinkan pupuk dalam keadaan tetap dingin atau tidak terjadi peningkatan suhu yang signifikan. Contoh khasus penaikan suhu pada proses pengomposan dapat dilihat pada cara membuat pupuk organik dari air kencing kelinci.
- Proses aerobik pada pengomposan bahan organik dapat menguraikan materi limbah yang mengandung serat selulosa. Sedangkan proses anaerobik tidak memungkinkan hal tersebut.