Mohon tunggu...
KKN Rancakasumba
KKN Rancakasumba Mohon Tunggu... Guru - Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Desa Rancakasumba

Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Desa Rancakasumba Tahun 2019 Kelompok 2

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Day 9: Terjebak Kebahagiaan

27 Juli 2019   06:55 Diperbarui: 27 Juli 2019   07:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjebak bahagia


Hidup adalah sebuah perjalanan. Yaaa, perjalanan yang cukup panjang untuk dilalui. Bahagia, tangis, dan tawa selalu hadir didalamnya. Sejuta cerita yang menghampiri membuat diri  cukup sadar bahwa semua berputar sesuai kehendakNya. 

Terasa indah memang, ketika semua jalan hidup sesuai rencana kita namun tidak seperti itu, karena akan lebih indah apabila jalan itu didampingi oleh sang tuhan. Memori-memori kehidupan yang tersisa dan tersimpan akan memberikan dua pilihan antara suka dan duka. Kedua pilihan itu selalu terjerat dalam kehidupan manusia.


Gebrakan hidup yang kulalui membawakan ku pada zona nyaman dan bahagia yang tak ingin ditinggalkan.  satu Minggu sudah, rasa itu menghampiri dalam batin. Tak ingin rasanya semua itu tinggal kenangan yang membuat hati tersayat. Seperti biasa keseharian ku disini yaa menjalani capaian program-program kami.

Ketakutan..


Hari itu, program kami mempersiapkan bank sampah untuk penyuluhan ke SD. Yaa tujuannya semoga memberikan motivasi dan selebihnya rasa sadar pada anak-anak betapa pentingnya menjaga lingkungan dengan cara memilah sampah organik dan anorganik. Disana kami mulai menggambar, mengecat dan membersihkan tong. 

Namun, tak lama kemudian datanglah seorang pahlawan tentunya bukan superhero yaa hehe tapi diibaratkan memang mereka seperti superhero bagi kami, kenapa? Karena superhero itu selalu ada setiap kali program kami dilakukan. 

Di sela mengecat, ada drama disana yang membuat hati ini tergubrak lemah dan ketakutan. Drama ada ulat dikerudung. Mungkin terasa dibuat-buat dan alay. Namun memang hal itu membuatku takut bisa jadi itu semacam phobia. Phobia adalah suatu hal yang membuat kita takut dan tak suka. Itu menurutku.


Setelah itu, seperti biasa anak-anak selalu main dan berbahagia di posko kami. Tak disangka tak acuhku mulai  berubah oleh mereka. Seseorang yang tak peduli sekitar ternyata bisa menyanyangi mereka dengan waktu yang  begitu cepat. Namun sedihku disana tiba karena ini hanya untuk 40 hari. 

Matahari mulai meninggalkan tempat sinarnya yang menunjukkan gelap kan datang. Matahari tenggelam mengajarkan kita untuk menghargai apapun yang matahari berikan kepada kita.


Kebahagiaan..


Malam itu kami  berangkat ke pasar malam untuk menyegarkan kembali  jiwa dan pikiran yang sudah digunakan selama beberapa hari ini. Tak lupa bapa pembimbing kami tercinta hadir disela kebahagiaan itu, lengkap sudah kebahagiaan yang kami rasakan. Jiwaku merasakan kehangatan bahagia itu. 

Bahagia itu sederhana, sesederhana kita tersenyum dan bersyukur dengan apa yang kita punya. Entah aku bisa merelakan waktu ini atau tidak. Yang jelas diriku sangat sangat bahagia atas hadirnya kalian di sampingku saat ini. 

Allah tak pernah salah memberikan jalan kepada hambanya, karena apapun yang Allah takdirkan pasti akan berujung bahagia dan bahagia itu takkan pernah kita dapat ganti dengan apapun. Bahagia tidak membutuhkan kesempurnaan, sederhana dan apa adanya itu bisa lebih bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun