Mohon tunggu...
KKN Pulosari Unsika 2024
KKN Pulosari Unsika 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terdiri dari 15 mahasiswa dengan 1 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di Desa Pulosari, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang. Dengan beragam program kerja dari bidang pertanian, ekonomi, kesehatan, sosial-budaya hingga pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unsika Tangkis Literasi Rendah dan The Dream Gap melalui Perpusling dan Lomba Mewarnai di SDN Pulosari

25 Juli 2024   20:41 Diperbarui: 3 Agustus 2024   20:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) saat ini tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di beberapa kecamatan di Kabupaten Karawang. Salah satunya adalah Kelompok KKN Unsika yang terdiri dari 15 mahasiswa dengan 1 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berada di Desa Pulosari, Kecamatan Talagasari, Kabupaten Karawang. Demi mengentas rendahnya literasi mahasiswa KKN Unsika merancang program kerja Taman Baca berkolaborasi dengan Perpusling (Perpustakaan Keliling) beriringan dengan lomba mewarnai yang telah terlaksana pada Kamis (25/7/2024) di SDN Pulosari. Desa Pulosari, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang.

Melalui ciri-ciri Perpusling dapat disimpulkan bahwa Perpusling adalah perpustakaan yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan dan membawa bahan pustaka serta memberikan layanan jasa perpustakaan kepada pengguna di daerah yang tidak terjangkau oleh perpustakaan umum/menetap (Sulistiyo-Basuki, 1991:48).

Di SDN Pulosari sudah memiliki perpustakaan namun minat membaca yang kurang disebabkan perkembangan teknologi yaitu keseruan untuk bermain gadget menggeser buku-buku yang dapat menambah pengetahuan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa minat membaca buku di Indonesia masih sangat rendah seperti fakta yang disampaikan oleh UNESCO, Indeks minat baca masyarakat Indonesia berada di  0,001% atau setara dengan 1,000 orang Indonesia, dengan hanya 1 orang yang rajin membaca. Dengan adanya kegiatan Perpusling seperti apa yang disampaikan dalam buku Panduan Penyelenggaraan perpustakaan keliling dalam Amriana (1999) tugas dan fungsi perpustakaan keliling adalah mempromosikan layanan perpustakaan kepada masyarakat.

“Aku berpikir dengan adanya perpustakaan keliling merupakan salah satu pendukung pembelajaran sebagaimana esensi dari pendidikan formal/pendidikan masyarakat sesuai dengan prodi aku sehingga kegiatan ini dapat diusulkan sebagai salah satu program kerja,” Ucap Rega selaku Penanggung Jawab Program Kerja Taman Baca KKN Unsika.

“Meskipun sempat bingung pada awal perencanaan program kerja, mengingat aku belum memiliki pengalaman tetapi kegiatan ini berjalan dengan baik berkat kerjasama tim, aku berharap adik-adik SDN Pulosari agar terus memiliki antusias yang tinggi dalam belajar terutama dalam membaca. Hal ini dikarenakan pada saat ini jiwa mereka yang masih energik dan perlu diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang positif salah satunya adalah Program Kerja Taman Baca” tambah Rega.

Stefhanny yang juga bertanggung jawab dalam program kerja ini juga menyampaikan pendapatnya, “karena aku sudah mengetahui proses pengurusan peminjaman Perpusling sehingga aku berinisiatif untuk mengadakan program kerja ini, aku membuat surat lalu menyerahkannya ke PERPUSDA. Alhamdulillah, semua akomodasi dan transportasi diberikan secara gratis sehingga dapat menunjang tujuan aku yang tidak lain bertujuan untuk meningkatkan minat baca di SDN Pulosari.”

Dokumentasi Kelompok
Dokumentasi Kelompok

“Aku tadi baca buku ‘Ayo Bilang Tolong’, bukunya tentang belajar minta tolong dan aku senang banget karena jadi semangat baca buku” ucap Mila siswa kelas 5 SDN Pulosari.

Di SDN Pulosari sudah memiliki perpustakaan namun minat membaca yang kurang disebabkan perkembangan teknologi yaitu keseruan untuk bermain gadget menggeser buku-buku yang dapat menambah pengetahuan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa minat membaca buku di Indonesia masih sangat rendah seperti fakta yang disampaikan oleh UNESCO, Indeks minat baca masyarakat Indonesia berada di  0,001% atau setara dengan 1,000 orang Indonesia, dengan hanya 1 orang yang rajin membaca. Dengan adanya kegiatan Perpusling seperti apa yang disampaikan dalam buku Panduan Penyelenggaraan perpustakaan keliling dalam Amriana (1999) tugas dan fungsi perpustakaan keliling adalah mempromosikan layanan perpustakaan kepada masyarakat.

Dokumentasi Kelompok
Dokumentasi Kelompok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun