Menurut Maulana, selaku Penanggung Jawab Program Kerja Pemanfaatan Jerami menyatakan bahwa, pengolahan jerami perlu dikembangkan karena di Desa Pulosari limbah pertanian jerami justru dibakar yang menyebabkan polusi dan pemanfaatan hanya sekedar pakan ternak warga sekitar. Oleh karena itu, pengolahan pupuk organik menjadi pilihan untuk memanfaatkan jerami yang dapat diaplikasikan untuk mengembangkan nilai fungsi yang akan berpengaruh terhadap pengurangan polusi dan penghasilan tambahan bagi para petani.
“Pertama-tama, kita harus membuat alat komposter dengan bahan-bahan sebagai berikut yaitu ada drum, fiber, paralon, dan keran. Cara selanjutnya adalah bapak-bapak bisa memotong bahan organik menjadi ukuran lebih kecil dan mencampurkan air dengan dekomposer probiotik EM4 dan molase. Selanjutnya, menyusun jerami dengan ketebalan 5 cm dan menyusun potongan bahan organik lainnya seperti potongan batang pohon pisang serta susunan selanjutnya adalah kotoran hewan ternak. Setelah itu, dapat menyiramkan air campuran dekomposer dan molase pada jerami” jelas Maulana seraya mempraktikan tata cara pembuatan pupuk kompos.
Dalam materi yang disampaikan, Maulana juga menjelaskan bagaimana prosedur pembuatan Pakan Ternak Fermentasi yaitu dengan menjemur jerami selama kurang lebih 3 hari yang setelahnya harus dipotong-potong sepanjang 15 cm. Setelah itu, siram dengan air campuran dari Probiotik EM4 Pertanian dan molase dengan menumpuk secara teratur dari ketebalan terendah dari 3 cm hingga 25 cm. Selanjutnya, lapisan jerami diciprati campuran probiotik, air, dan molase untuk fermentasi dengan memasukkannya ke dalam drum atau tutup dengan terpal. Tahapan terakhir adalah diamkan agar terjadi proses fermentasi secara aerob dengan suhu lingkungan (25 Celcius) dan pH netral (6- 8) yang dilakukan selama 15 sampai 21 hari.
Untuk praktik pembuatan pupuk organik dan pakan ternak fermentasi bersama Kelompok Tani Desa Pulosari pada 06 Juli 2024, terjadi proses interaksi timbal balik yang positif antara petani dengan mahasiswa sehingga dapat saling bertukar informasi maupun berbagi ilmu. Dengan mengajak para petani untuk andil dalam proses praktik pupuk kompos, pelaksanaan praktik pembuatan pupuk pada hari itu disambut antusias para petani yang memiliki minat tinggi untuk memanfaatkan limbah pertanian Desa Pulosari yaitu jerami. Diharapkan dari pelaksanaan pelatihan pemanfaatan jerami ini, para petani di Desa Pulosari akan terinspirasi dan terus mengembangkan pemanfaatan jerami yang lebih inovatif serta berkelanjutan agar menambah nilai fungsi dan nilai ekonomis limbah pertanian jerami.
Penulis: Siti Salsabila
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI