Mohon tunggu...
KKN UIN WS Sragen
KKN UIN WS Sragen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN MIT 14 UIN Walisongo Semarang 2022 Kelompok 42 Kel. Jatibatur, Kec. Gemolong, Kab. Sragen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Artikel Opini: Merantau sebagai Budaya yang Melekat pada Masyarakat Desa Jatibatur

21 Agustus 2022   15:48 Diperbarui: 21 Agustus 2022   15:58 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala desa Bapak Sutardi mengatakan bahwa kebanyakan masyarakat Desa Jatibatur setelah lulus SMP atau SMA pergi merantau dan sebagaian tujuannya ke Jakarta untuk menjadi pedagang. Selain faktor pendorong, terdapat pula faktor penarik. 

Faktor penarik dalam merantau ini berasal dari daerah tujuan seseorang merantau. Ketertarikan para perantauan dengan gaji yang lebih besar dibanding daerah asal atau peluang usaha di tempat tujuan lebih menguntungkan.

Kebiasaan merantau masyarakat Desa Jatibatur yang sudah menjadi budaya ini memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari budaya merantau ini adalah semakin maju perekonomian warga Desa Jatibatur, yang dibuktikan dengan keikutsertaan masyarakat perantauan dalam mengembangkan desa wisata dengan menjadi investor.

 Dibuatnya desa wisata ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga yang masih tinggal di desa melalui kegiatan wisata. 

Selain memiliki dampak positif, budaya merantau warga Desa Jatibatur juga memiliki dampak negatif yaitu terbatasnya usia produktif atau orang yang sudah memasuki usia kerja, maksudnya adalah penduduk yang berusia produktif atau remaja banyak yang merantau sehingga di desa hanya tertinggal penduduk yang sudah tidak dalam usia produktif atau belum mencapai usia produktif seperti manula dan anak-anak.

Oleh: Layun Zizana Agathis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun