Mohon tunggu...
KKNMIT16_POSKO40
KKNMIT16_POSKO40 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Akun ini bertujuan untuk mempublikasi kegiatan KKN MIT Ke-16 UIN Walisongo Semarang Posko 40 di Desa Sumbersari, Ngampel, Kendal. Semoga bermanfaat dan selamat membaca!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Mengunjungi Salah Satu UMKM di Desa Sumbersari

9 Agustus 2023   20:06 Diperbarui: 9 Agustus 2023   20:09 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Minggu, (23/07/2023) mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang berkesempatan mengadakan kunjungan ke salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Desa Sumbersari Kabupaten Kendal. UMKM tersebut memiliki sebuah nama usaha, yaitu "Krecek Bawang" by ISYFA. "Krecek Bawang" by ISYFA memproduksi banyak aneka jajanan, di antaranya terdapat rempeyek kacang, kembang goyang, gimbal, tempe kritik, dan lainnya.

Usaha "Krecek Bawang" by ISYFA milik Bapak Zudi dan istrinya merupakan usaha turun temurun dari keluarga Bapak Zudi. Usaha tersebut di produksi di rumah Bapak Zudi yang terletak di Dusun Karang Malang Lor, Desa Sumbersari. Bapak Zudi tidak memiliki karyawan, jika ada pesanan, maka akan dibuat oleh Bapak Zudi dan istrinya saja. Untuk saat ini, Bapak Zudi dan istrinya hanya memproduksi rempeyek dan krecek bawang. Rempeyek dan krecek bawang di produksi dengan bahan super, pembuatan krecek bawang menggunahan bahan ketan super. 

Target konsumennya untuk umum. "Kami tidak menjual aneka jajanan ke warung-warung, kami hanya menerima pesanan-pesanan saja. Perbulan itu biasanya ada ribuan pesanan, terutama saat Bulan Syawal tiba. Untuk Bulan Suro, biasanya sepi pesanan dikarenakan tidak ada hajatan," ucap Bapak Zudi.

sumber: Dok KKN MIT 16 Posko 40
sumber: Dok KKN MIT 16 Posko 40

Untuk pemasaran UMKM ini, Bapak Zudi tidak hanya memasarkan di lingkungan Desa Sumbersari saja, tetapi juga sudah melalui platform media sosial, seperti Facebook. Oleh karena itu, pesanan-pesanan yang datang juga banyak dari luar lingkungan Desa Sumbersari.

Dibalik kesuksesan UMKM Bapak Zudi, terdapat hambatan-hambatan dalam memproduksi UMKM-nya, terutama dalam pembuatan krecek bawang. "Jika tidak ada panas matahari, pembuatan krecek bawang menjadi gagal dikarenakan akan sulit untuk mengembang saat digoreng," ujarnya.

M. Qowiyul Azam selaku Koordinator Desa berharap kunjungan UMKM ini dapat memberikan pengalaman, manfaat dan wawasan yang baik untuk teman-teman KKN MIT 16 Posko 40 UIN Walisongo Semarang. "Adanya kunjungan UMKM ini diharapkan pengetahuan kami bisa bertambah dan bisa lebih mencintai terhadap produk-produk lokal. Supaya produk-produk lokal dapat bertahan di era globalisasi yang serba modern," tambahnya.

sumber: Dok KKN MIT 16 Posko 40
sumber: Dok KKN MIT 16 Posko 40

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun