Mohon tunggu...
KalamResti
KalamResti Mohon Tunggu... Mahasiswa - RESTI ASTUTI MISATUN PUTRI

Hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan mengedukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan, Aku Kembali

8 Januari 2025   16:59 Diperbarui: 8 Januari 2025   16:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam malam yang sunyi, langkah ini terhenti,
Di ambang cahaya, hati bergetar,
Seperti embun menanti sinar fajar,
Setelah lama terkurung dalam kegelapan.

Baju penuh noda,
Dosa menggenggam jiwa,
Namun suara lembut menyeru,
"Datanglah hamba, Aku menunggumu"

Air mata ini menetes,
Seperti hujan di tanah kering,
Menghapus jejak kesalahan,
Membawa kembali benih harapan yang layu.

Tuhan, aku kembali,
Dengan hati yang penuh luka,
Namun cinta-Mu bagai lautan,
Menyambutku dalam pelukan tanpa batas.

Di hadapan-Mu yang agung,
Aku hanyalah setetes embun,
Namun di dalam pandangan-Mu,
Aku menemukan arti keberadaan.

Langkah ini kini lebih pasti,
Meninggalkan bayang-bayang kelam,
Dalam pelukan kasih-Mu,
Aku temukan kedamaian yang sejati.

Tuhan, terima kasih,
Atas setiap detik yang Kau beri,
Di sini aku berdiri,
Dengan rasa syukur dan cinta yang abadi.

Ditulis oleh Resti Astuti Misatun Putri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun