Mohon tunggu...
KKN DR 23
KKN DR 23 Mohon Tunggu... Lainnya - @kkndr23uinsu

KULIAH KERJA NYATA-DARI RUMAH KElOMPOK 23 UINSU 2020 📌 Dpl: Yenni Samri Juliati Nst || 👤 27 Members 🏢 State Islamic University of North Sumatra (UINSU) https://linktr.ee/KKNDR23UINSU2020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi Masyarakat Menghadapi Covid-19

4 Agustus 2020   21:30 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:32 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di samping itu, ternyata selebgram wanita itu dibantu pula oleh lembaga terpercaya, yaitu PMI yang dikepalai oleh Jusuf Kalla. Selain Rachel Vennya, nama aktivis besar pun malambung tinggi, seperti Maia Estianty, Baim Wong, Awkarin, Dr. Tirta, dll. Aksi besar yang dilakukan oleh para aktivis dan donatur tersebut menandakan bahwa besarnya kepedulian manusia terhadap sesama.

Namun di samping itu semua, kita sebagai masyarakat tetap harus berkecimpung dalam aksi peduli covid-19 dengan cara rajin mencuci tangan, stay at home, memakai masker ketika bepergian dengan tujuan penting/genting, menertibkan social distancing, menghindari kontak langsung (bersalaman), membatasi penggunaan transportasi umum, menjaga tubuh agar tetap sehat dengan berolahraga, dsb. 

Adapun gerakan yang di mulai dari diri sendiri itu telah di atur serta ditetapkan oleh pemerintah dan tenaga medis. Maka dari itu, alangkah baiknya jika seluruh masyarakat menurunkan ego dan melaksanakan himbauan tersebut demi keselamatan bersama.

Dalam situasi terkini, peran dan watak setiap manusia dalam menghadapi pandemi ini pun berbeda-beda, ada yang serius dalam menanggapi, sepele, hingga tidak peduli. Beberapa kasus pelanggaran yang ditetapkan oleh protokol pemerintah pernah terjadi kepada influencer dan masyarakat. Indira kalistha, seorang youtuber yang mengatakan secara terang-terangan bahwa ia tidak sering menggunakan masker ketika beraktifitas di luar rumah pun mendapat sorotan tajam dari masyarakat. 

Perkataannya itu di lontarkan pada channel youtube milik Gritte Agatha, yang spontan dianggap sebagai tindakan negatif. Kecaman masyarakat tersebut membukakan suara bagi aspirasi pemerintah dalam menjujung tinggi rasa kepedulian terhadap diri dan orang lain, sehingga menyebabkan pemerintah ikut andil dalam pelanggaran yang berkaitan dengan protokol kesehatan tersebut.

13 Juli 2020 silam, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan statement bahwa akan diadakannya sanksi atas pelanggaran protokol kesehatan beserta sosialisasi edukasi, sebab Presiden RI kerap kali menyoroti masih rendahnya kedisiplinan masyarakat terhadap hal tersebut. Adapun statement tersebut sebaiknya dipatuhi oleh seluruh masyarakat agar pencegahan dan penularan covid-19 dapat terputus dan membawa dunia kembali sehat.

Pemberlakuan lockdown yang berkepanjangan menyebabkan terancamnya perekonomian masyarakat. Akhirnya Pemerintah menetapkan "New Normal" pada tanggal 8 Juni 2020 silam, khususnya DKI Jakarta. Transisi menuju new normal ini dilakukan atas dasar mensejahterakan kembali bisnis dan perekonomian bangsa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan guna memutus rantai penularan covid-19. 

Berita gembira ini menjadi pacuan bagi mereka yang sejak lama hendak memerdekakan perekonomiannya. Namun ada beberapa hal yang sangat disayangkan, sebab banyak orang yang masih gagal dalam memahami dan menghadapi maksud dari era ini. Banyak pula anggapan "saya masih muda dan sehat, maka tidak perlu khawatir" yang terkontaminasi pada pemikiran sebagian anak millenial, sehingga tindakannya kerap kali melanggar protokol kesehatan.

Tindakan lain yang sering terjadi di fase ini adalah semakin liarnya pemikiran masyarakat dalam menentang covid-19, seperti "tingkat kematian semakin menurun, maka tidak perlu khawatir, kan?" atau "saya sudah melakukan rapid  test dan hasilnya negatif, maka saya aman". Dimulai dari pemikiran seperti itu, kemudian mampu membawa manusia pada tindakan yang semena-mena dan melanggar aturan. 

Sering kali ditemukan orang-orang berkumpul pada suatu kerumunan tanpa mengenakan masker, apalagi Pemerintah telah menyetujui atas dibukanya kembali tempat-tempat hiburan, tempat makan, mall, dsb. Di samping itu, pro dan kontra pada masa ini tetap dapat ditemui. Bagi mereka yang memiliki kecemasan tinggi, tentu hal ini menjadi sangat kontra baginya, namun tidak dapat dipungkiri pula bahwa kemajuan perekonomian bangsa dan negara tetap harus diperjuangkan.

Sebenarnya, keberhasilan New Normal dapat dicapai dengan kedisiplinan masyarakat atas mentaati protokol kesehatan. Namun banyak orang salah mengartikan maksud dari new normal itu sendiri, sehingga wajar saja jika penyebaran covid-19 masih berlanjut dan belum tuntas sampai saat ini. Positifnya, masyarakat yang baik akan semakin baik di fase ini, sebab inilah kesempatan bagi mereka dalam mengembalikan masa produktifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun